Selasa, Maret 25


Jakarta

Warga di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami luka bakar akibat lahar panas. Ia kini dirawat di Puskesmas.

Hendrikus Saren Kwuta, pria asal Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melepuh di sekujur tubuh dan wajahnya. Musababnya, ia terkena lahar panas Gunung Lewotobi Laki-laki yang meletus lagi pada Kamis malam (20/3/2025).

“Kini pasien sedang dirawat di Puskesmas Lewolaga,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Avi Manggota Hallan, kepada detikBali, Jumat (21/3/2024).


Kades Nurabelen, Lambert Puka, mengatakan Hendrikus berada di lereng gunung pada malam hari ketika Gunung Lewotobi Laki-laki meletus. Ia berada di sana untuk menjaga padi dari binatang.

Menurut Lambert, ada satu warga lain yang mengalami nasib serupa dengan Hendrikus. Namun, Lambert belum mengungkapkan identitas yang bersangkutan.

“Mereka terdampak guguran debu dan lahar panas. Satunya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka dan satu di Puskesmas Lewolaga,” terang Lambert.

Keluarga Hendrikus, An Kwuta, mengungkapkan korban awalnya pergi sendiri ke kebun. Seusai letusan malam itu, keluarga kemudian pergi ke lereng gunung untuk menjenguk Hendrikus. Hendrikus ditemukan dalam kondisi luka-luka sehingga dievakuasi turun lereng gunung dan dibawa ke puskesmas.

“Pagi subuh itu kakak mereka pergi lihat bapa di kebun. Lalu kondisinya begitu,” ujar An Kwuta.

Sebagaimana diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus lagi, Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Letusan gunung itu memuntahkan kolom abu setinggi 8.000 meter di atas puncak.

Sebelum meletus, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan aktivitas. Gunung itu kemudian naik status dari level III Siaga ke level IV Awas pada pukul 22.30 Wita.

Baca artikel selengkapnya di detikBali

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version