Jakarta –
Otorita IKN (OIKN) mengungkap ada sosok ‘Bandung Bondowoso’ yang ikut menggarap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Siapa sosok itu?
Bandung Bondowoso merupakan salah satu lakon dalam kisah legenda Candi Prambanan. Bandung Bondowoso naksir berat kepada putri Raja Prambanan, Roro Jonggrang. Tetapi, roro Jonggrang memberikan syarat membangun 1.000 candi dalam semalam jika ingin mempersuntingnya.
Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos berkelakar bahwa ‘Bandung Bondowoso’ juga hadir mengerjakan megaproyek IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) itu. Ia mengatakan sosok tersebut diperankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pimpinan Basuki Hadimuljono.
“Progres luar biasa yang sudah dicapai oleh teman-teman PUPR selama dua tahun, dari 2022 sampai sekarang (2024). Dan mereka bekerja tiga shift 24 jam, dibantu teman-teman dari karya-karya (BUMN Karya), tentunya itu yang luar biasa,” jelasnya dalam Sosialisasi dan Diskusi Terkait Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara di Ombudsman RI, Jakarta Selatan, pada Rabu (20/3/2024) dan dikutip Senin (25/3).
“Mungkin kalau zaman dulu itu adalah kerjanya Bandung Bondowoso dengan segala aparaturnya. Sekarang (IKN) inilah Bandung Bondowoso (Kementerian PUPR) dengan aparaturnya yang ada di karya-karya (BUMN Karya),” kata Jaka.
Pembangunan ibu kota anyar ini tengah dikebut dengan fokus di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Bahkan, pemerintah tengah bersiap melaksanakan upacara HUT RI ke-79 di IKN Nusantara pada 17 Agustus 2024.
Kepala OIKN Bambang Susantono sebelumnya menyebut pemerintah bakal menyebar 6.800 undangan untuk menghadiri upacara pertama kali di IKN. Ia mengaku diminta untuk mempersiapkan perayaan tersebut, meski panitia HUT RI berasal dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Selain itu, Bambang mengatakan Gedung Kantor Presiden saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 78,6 persen. Ia menargetkan Istana Presiden rampung pada Oktober 2024.
Pindahan Ibu Kota Antarpulau Antarprovinsi
Jaka juga menyebut pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN menjadi sebuah langkah yang fenomenal. Dia menyebut proses itu tidak hanya mengubah perspektif pembangunan dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris, tetapi juga menjadi sejarah baru bagi dunia. Baru kali ini pemerintahan memindahkan ibu kota ribuan kilometer dari kota asal.
“Di sini ada satu fakta yang memang belum pernah terjadi di dunia, memindahkan ibu kota sejauh 1.260 km dari kota asal kepada satu tempat baru yang tidak berada di satu hamparan tanah yang sama. Artinya pindah pulau,” kata Jaka.
Merujuk data miliknya, mayoritas negara yang memindahkan ibu kota terjauh hanya berjarak 900 km. Itu pun berada dalam hamparan tanah yang sama.
“Kita 1.200 kilometer plus lewat udara air dulu. Jadi ini memang suatu tantangan,” ujar dia.
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Matrojih, Pelestari Golok Betawi
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)