Kamis, Oktober 17


Singapura

Masalah ancaman bom di pesawat Air India belum juga selesai. Salah satu penerbangannya sampai harus dikawal pesawat jet Singapura.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Rabu (16/10/2024) penerbangan Air India Express menerima email pengancaman bom di dalam pesawat AXB684 yang menuju Singapura pada Selasa (15/10) malam.

Menteri Pertahanan Ng Eng Hen dengan cepat menanggapi keadaan itu dengan menerbangkan jet F-15SG.


Dua jet F-15SG mengawal pesawat tersebut menjauh dari daerah padat penduduk dan mendarat di Bandara Changi sekitar pukul 22.04 waktu setempat, lebih dari satu jam dari jadwal mendarat.

“Sistem Pertahanan Udara Berbasis Darat dan tim Penjinak Bahan Peledak kami juga diaktifkan. Begitu mendarat, pesawat tersebut diserahkan ke Polisi Bandara,” kata Eng Hen.

Dia juga mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

“Terima kasih banyak atas dedikasi dan profesionalisme Angkatan Bersenjata Singapura dan Tim Dalam Negeri yang menjaga kami tetap aman di rumah, bahkan saat ada ancaman di sekitar kami,” ujar dia.

Menanggapi pertanyaan dari CNA, Kepolisian Singapura (SPF) mengatakan mendapatkan laporan tentang ancaman bom sekitar pukul 20.25 waktu setempat.

“Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Changi sekitar pukul 22.04, di bawah pengawalan pesawat tempur RSAF,” kata SPF.

“Polisi menyelesaikan pemeriksaan keamanan setelahnya. Tidak ada barang-barang yang mengancam yang ditemukan.”

“Polisi menanggapi ancaman keamanan dengan serius dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang dengan sengaja menyebabkan keresahan publik,” keterangan SPF.

Air India Express adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Air India dan bagian dari grup Tata.

Penerbangan AXB684 lepas landas dari Madurai sekitar pukul 13.54 dan dijadwalkan mendarat di Singapura sekitar pukul 20.50, menurut situs web pelacakan penerbangan Flightradar24.

Itu adalah salah satu dari beberapa penerbangan yang lepas landas dari India yang terganggu pada hari Senin dan Selasa karena ancaman bom, media di India melaporkan.

Sebuah penerbangan Air India Express dari Ayodhya ke Bengaluru juga menerima ancaman bom palsu pada hari Selasa, menurut NDTV.

Satu penerbangan Air India dari New Delhi ke Chicago terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Iqaluit di Kanada setelah ‘ancaman keamanan’ diunggah secara daring, kata maskapai itu.

Pesawat dan penumpang diperiksa ulang sesuai dengan protokol keamanan yang ditetapkan.

“Air India mencatat bahwa maskapai itu, dan maskapai lokal lainnya, telah menjadi sasaran sejumlah ancaman dalam beberapa hari terakhir,” tambahnya.

Hoax serupa diterima oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah India IndiGo untuk dua penerbangan dari Mumbai pada hari Senin dengan tujuan Jeddah di Arab Saudi dan Muscat di Oman, menurut outlet media di India.

NDTV melaporkan bahwa penerbangan SpiceJet SG116 dari Darbhanga ke Mumbai dan penerbangan Akasa Air QP1373 dari Bagdogra ke Bengaluru juga menerima ancaman bom pada Selasa.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version