Jakarta –
Biasanya, abu kremasi seseorang yang telah meninggal akan ditebar ke laut ataupun sungai. Berbeda dengan itu, abu kremasi dari wanita dan kucingnya disebar ke luar angkasa.
Melansir New York Post, Selasa (2/4/2024), abu kremasi tersebut adalah milik Elizabeth Garcia, seorang yang menghabiskan banyak waktunya berkeliling dunia. Ia dan suaminya, John, belum berkesempatan mengunjungi luar angkasa sekalipun kendati telah menelusuri banyak daerah di bumi.
Elizabeth yang lahir di St Albans, Inggris, memiliki kondisi jantung yang membuatnya diperkirakan hanya punya waktu dua tahun lagi untuk hidup. Namun, kurang dari dua bulan ulang tahunnya yang ke-70, ia meninggal dunia.
“Mereka senang bepergian dan bersosialisasi,” kata saudara perempuannya, Jean, kepada Jam Press.
“Dia adalah orang yang sangat dermawan, membantu keluarga dan teman tanpa bertanya. Keinginannya adalah agar abunya dikirim ke luar angkasa,” ujar dia.
Dalam penelusurannya, Elizabeth menemukan sebuah perusahaan bernama Aura Flights, yang menyediakan jasa memorial luar angkasa. Perusahaan ini berbasis di Sheffield, Inggris.
“Sangat istimewa melakukan peluncuran untuk seseorang yang sering Anda ajak bicara, mengetahui betapa dia ingin tersebar di luar angkasa dan mampu memenuhi hal itu untuknya benar-benar merupakan perasaan yang bermanfaat dan menghangatkan hati,” kata layanan klien dan penghubung untuk perusahaan, Elle Lilley.
Abu jenazahnya berada di luar angkasa, melayang lebih dari 100 ribu kaki di atas Bumi dalam sebuah bejana yang diterbangkan oleh balon stratosfer khusus. Pada Januari 2024, abu Elizabeth akhirnya disebarkan di angkasa dengan fotonya yang melekat. Semua itu ditangkap dengan kamera dan disaksikan oleh teman dan keluarganya.
“Sangat emosional, tetapi istimewa, karena saya tahu bahwa inilah yang diinginkan oleh Elizabeth,” kata Jean.
“Dia akan sangat senang dengan hasilnya, begitu juga dengan kita semua,” sambungnya.
Menariknya, sejak misi unik ini, permintaan untuk layanan penyebaran abu kremasi di luar angkasa semakin meningkat.
“Ketika kami meluncurkan layanan ini, sudah ada pergeseran budaya dengan orang-orang yang memilih kremasi daripada penguburan dan beralih dari layanan pemakaman tradisional ke acara perayaan yang lebih personal,” kata juru bicara Aura Flights.
“Perubahan itu diterima secara besar-besaran pada hari-hari awal pandemi ketika orang-orang tidak dapat menghadiri pemakaman secara langsung dan kami melihat peningkatan besar dalam permintaan yang semakin kuat sejak saat itu,” dia menambahkan.
[Gambas:Youtube]
Simak Video “Sampah Luar Angkasa 2,9 Ton Bakal Jatuh ke Bumi“
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)