Rabu, Oktober 23


Jakarta

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan pesan dan arahan kepada jajaran pegawai BP2MI. Salah satu yang dia sampaikan adalah dirinya tidak di-endorse oleh partai.

“Saya ini orang partai tapi saya tidak di-endorse oleh partai. Paham ya. Jadi nggak perlu, mohon maaf, munduk-munduk, jilat-jilat soal partai, nggak perlu,” kata Abdul Kadir Karding dalam sambutannya di kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

Karding mengaku akan menghargai dan menghormati setiap kerja keras seluruh jajaran. Namun, jika tanggung jawab pekerjaan tak dilakukan dengan profesional, Karding juga menyampaikan adanya konsekuensi penggantian atau mutasi.


“Bapak-Ibu bekerja profesional itu saya sudah hormati, Bapak-Ibu bekerja berdasarkan parameter-parameter yang jelas, itu saya hargai, Bapak-Ibu ada outcome yang bagus, kinerja yang bagus, saya akan hormat pada Bapak-Ibu. Tapi kalau tidak bagus, mohon maaf, dengan segala hormat, terpaksa harus kita geser atau kita ganti,” ujarnya.

Dia menegaskan tak ada toleransi untuk perusahaan perekrut pekerja migran yang ilegal dengan ancaman pembekuan. Dia juga ingin meningkatkan efisiensi biaya serta jangkauan para buruh migran.

“Yang kira-kira bisa sehari, jadikan satu titik aja. Biar buruh migran, calon buruh migran, itu nggak perlu pindah sana pindah sini. Tes kesehatannya di Kabupaten A, tes ininya di mana gitu, itu nggak boleh. Supaya apa? Supaya kita meminimalkan biaya, efisiensi biaya,” kata Karding.

“Dan Pak Prabowo sudah menyampaikan ya, waktu itu. Saya itu pengusaha katanya, kata beliau itu. Saya tahu kalau sebuah jalan dibuat bisa hilang 40-50 persen, menguap, dibagi-bagi. Artinya, beliau komitmennya soal-soal begini nih kuat, Pak, dan namanya pembantu harus ikut bosnya. Paham ya, Pak. Kalau bos bilang tidak boleh begini, kita juga tidak boleh begitu, bahkan harus lebih pembantunya daripada bosnya. Jadi kita tidak ada tolerir bagi perusahaan perekrut yang tidak, yang pakai bendera atau ilegal. Nggak ada tolerir atau yang main-main soal biaya. Langsung kita bekukan,” tuturnya.

Lebih lanjut Karding mengatakan bekerja di BP2MI memiliki tanggung jawab hingga ke akhirat. Dia meminta jajaran tak berfokus mencari makan saat menjalankan tugas di BP2MI, melainkan mencari keberkahan.

Gini, Pak, ini ngurusi buruh migran ini, ngurusi dunia akhirat. Jangan berpikir cari makan di sini kita. Berat, Pak. Masalahnya dosanya di dunia, dapatnya juga di akhirat nanti. Dan hidup kita nggak akan berkah,” ujarnya.

(mib/maa)

Membagikan
Exit mobile version