Senin, Maret 17


Jakarta

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait penyelenggaraan mudik lebaran 2024. Indikator melakukan survei soal kebijakan one way dan contraflow.

Adapun survei ini dilakukan kepada 1.217 responden melalui metode random digit dialing (RDD) pada periode 24-26 April 2024. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83% dari total populasi nasional.

Margin of error survei diperkirakan ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Dikatakan, metode melalui wawancara telepon oleh pewawancara yang dilatih.


Peneliti Indikator, Bawono Kumoro menyampaikan pemudik setuju dengan dua kebijakan rekayasa lalu lintas di tol, yakni contraflow dan one way.

“Evaluasi positifnya sangat baik dari publik terhadap dua kebijakan rekayasa tersebut,” kata Bawono, dalam paparannya, Selasa (14/5/2024).

Berikut hasil surveinya:

Khusus yang Mudik

Setuju contraflow dan one way di tol: 83,2 persen
Kurang/Tidak Setuju contraflow dan one way: 12,8 persen
TT/TJ: 4 persen

Semua Responden

Setuju contraflow dan one way di Tol: 68,4 persen
Kurang/Tidak Setuju contraflow dan one way: 14,7 persen
TT/TJ: 16,9 persen

Hasil survei juga memaparkan hasil kemudahan akses informasi kebijakan rekayasa lalin one way dan contraflow. Hasilnya, 79,7 persen pemudik merasa dimudahkan oleh informasi rekayasa lalu lintas.

Arahan Kapolri Pengaturan Lalin Mudik 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya dalam pengaturan lalu lintas saat arus mudik 2024 kemarin. Tahapan yang dilakukan antara lain mengecek jalur Banten hingga Jatim.

Selain itu, Jenderal Sigit menyampaikan ke jajarannya agar melakukan koordinasi terkait perbaikan jalan rusak, termasuk penambahan marka jalan. Selama arus mudik dan balik, Kapolri turut memantau langsung lalu lintas di Tol baik via udara hingga penumpukan penumpang mudik di Pelabuhan Merak.

(idn/imk)

Membagikan
Exit mobile version