Jakarta –
Makan gorengan sesekali tidak begitu jadi masalah. Namun, perlu diperhatikan gorengan yang dikonsumsi. Jika ingin makan gorengan yang lebih bergizi, coba ikuti 7 tips ini.
Makanan yang digoreng menjadi favorit banyak orang karena teksturnya lebih renyah dan rasanya juga lebih nikmat. Sayangnya, makanan yang digoreng bisa menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Proses oksidasi yang terjadi selama menggoreng makanan dapat meningkatkan kadar asam lemak trans di dalam makanan tersebut. Makanan yang digoreng juga akan menyerap lemak dan minyak, sehingga kalorinya semakin tinggi.
Namun, sesekali konsumsi makanan yang digoreng tidak apa-apa. Akan menjadi lebih baik jika kamu memerhatikan proses pembuatan gorengan itu. Jika tidak ingin merasa terlalu bersalah makan gorengan, kamu bisa membuat makanan yang digoreng lebih bergizi.
Berikut 7 tips menggoreng makanan agar lebih sehat seperti dilansir dari slurrp.com (30/06/2024).
1. Pilih minyak lebih sehat
Pilih jenis minyak lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kanola. Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar
|
Ketika menggoreng makanan, jangan pakai minyak sayur biasa, tetapi beralihlah ke pilihan minyak lebih sehat.
Pasalnya, tidak semua minyak dibuat dengan cara yang sama. Beberapa minyak, seperti minyak zaitun atau minyak canola diproses dengan cara yang lebih baik.
Titik asap yang lebih tinggi memungkinkan minyak sehat ini dimasak pada suhu lebih tinggi, tanpa mengalami degradasi dan menghasilkan bahan kimia berbahaya.
Selain itu, minyak-minyak ini juga mengandung nutrisi lebih baik.
Misalnya, minyak canola yang memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal sebesar 63% dan mengandung asam alfa linolenat. Sedangkan minyak zaitun mengandung omega 3 dan omega 8 yang bagus untuk tubuh dalam mengurangi peradangan.
2. Gunakan minyak baru
|
Ketika menggoreng makanan, gunakan minyak bersih dan baru. Makanan yang dimasak dengan minyak bekas akan lebih mudah gosong.
Menggunakan minyak bekas yang sudah disimpan lama berarti kandungan nutrisi, seperti proteinnya juga sudah habis.
Selain itu, minyak bekas juga dapat memicu risiko penyakit berbahaya, mulai dari dapat memicu risiko kanker, obesitas, infeksi bakteri, dan penyakit degeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer.
Oleh karena itu, pastikan selalu menggunakan minyak yang bersih dan segar. Jika ingin pakai minyak bekas, jangan sampai melebihi 2 kali pemakaian.
3. Jangan pakai suhu tinggi
|
Pembentukan bahan kimia berbahaya lebih mungkin terjadi pada suhu minyak lebih tinggi.
Suhu memasak lebih rendah, seperti 176 derajat celcius merupakan suhu ideal untuk menggoreng makanan.
Dengan memerhatikan suhu penggorengan, kamu bisa memastikan makanan matang sempurna dan tidak menyerap minyak dalam jumlah berlebihan.