Kamis, Juli 4

Jakarta

Infeksi jamur kulit dapat dialami siapa saja. Gejala kondisi ini umumnya muncul ruam gatal bersisik di area kulit yang lembap seperti ketiak, jari dan kuku, kulit kepala, selangkangan, hingga sekitar alat kelamin.

Sesuai namanya, infeksi jamur kulit disebabkan oleh jamur. Sebenarnya jamur tersebar di mana saja seperti di udara, air, maupun tubuh manusia. Namun, jika ada jamur berbahaya yang hingga di kulit, inilah yang dapat mengakibatkan infeksi jamur.

Lantas, jenis jamur apa saja yang jadi penyebab penyakit kulit satu ini? Dan bagaimana cara mengobati infeksi jamur kulit?


Penyebab Jamur Kulit

Penyebab jamur kulit dibedakan berdasarkan jenis-jenis infeksinya. Mengutip Healthline, berikut penyebab infeksi jamur kulit menurut jenis-jenisnya:

1. Kutu Air

Kutu air disebut juga athlete’s foot atau tinea pedis. Kondisi ini umumnya menyerang sela-sela jari kaki dan terkadang muncul di telapak kaki. Dalam beberapa kasus, infeksi jamurnya dapat menyebar ke area kulit lain seperti tangan dan selangkangan.

Gejala umum kutu air, meliputi: gatal dan perih di area yang terinfeksi, muncul ruam dan bersisik, kulit pecah-pecah dan melepuh.

2. Gatal Selangkangan

Gatal selangkangan dikenal juga dengan jock itch atau tinea cruris. Sesuai namanya, infeksi jamur ini terjadi di area sekitar selangkangan dan paha. Kondisi ini paling sering terjadi pada pria dewasa dan remaja.

Gejala umumnya seperti ruam gatal yang kadang terasa nyeri. Ruam dapat bertambah parah setelah olahraga atau aktivitas fisik lainnya, serta bisa menyebar ke area bokong dan perut.

3. Kurap

Kurap atau tinea corporis termasuk infeksi jamur kulit yang umum terjadi. Penyakit kulit ini menular dari kulit ke kulit, tetapi tidak sampai mengakibatkan kondisi yang serius.

Kurap disebabkan oleh jamur yang hidup pada jaringan mati seperti kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur ini biasanya terjadi pada area kulit lain di tubuh, selain selangkangan serta sela-sela jari dan telapak kaki.

Bentuk kurap seperti cincin dengan bagian tepinya tak beraturan. Ruam akan muncul di tepi sementara bagian dalamnya tampak sehat atau tidak kenapa-kenapa. Area yang terinfeksi ini bersisik dan terasa gatal.

Kurap dapat tertular dari membelai hewan yang terinfeksi jamur atau dari peralatan dan matras gym. Jamurnya juga bisa menginfeksi tanah dan lumpur. Sehingga orang yang bermain atau bekerja di tanah, berisiko terkena kurap.

4. Kandidiasis

Kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida albicans. Spesies Candida sebetulnya terdapat pada kulit dan di dalam tubuh manusia.

Bila jumlahnya berlebihan, sejenis jamur ini bisa menyebabkan infeksi termasuk pada kulit. Risiko terkena kandidiasis meningkat di daerah yang lembap, hangat, dan memiliki sirkulasi udara buruk.

Gejala kandidiasis, seperti: muncul ruam, gatal-gatal, sensasi terbakar, dan benjolan di sekitar ruam. Area kulit yang dapat terinfeksi kondisi ini mencakup lipatan bokong dan di bawah payudara.

5. Panu

Panu atau tinea versicolor disebabkan oleh jamur Malassezia. Jenis jamur ini sebenarnya terdapat secara alami pada kulit orang dewasa. Jika pertumbuhannya berlebih maka bisa menimbulkan infeksi.

Biasanya panu terjadi di punggung, dada, lengan atas, dan bisa juga menyerang kulit kepala. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak kecil oval yang berwarna merah, merah muda, cokelat, atau tampak putih pada orang berkulit gelap. Bercak ini bisa gatal dan bersisik.

Risiko terinfeksi panu meningkat selama musim panas atau di daerah dengan iklim hangat dan lembap. Penyakit kulit ini juga umum terjadi pada orang yang sering berolahraga atau berkeringat.

6. Onikomikosis

Onikomikosis adalah infeksi jamur yang menyerang kuku tangan dan kaki. Karenanya, kondisi ini dinamakan juga dengan infeksi jamur kuku.

Infeksi pada kuku kaki lebih umum terjadi dibanding pada kuku tangan. Gejala onikomikosis, meliputi kuku yang: rapuh atau mudah patah, menebal, terangkat, memiliki bercak putih dan lubang di bagian atas, dan berubah warna menjadi kuning, cokelat, hitam, hijau, atau putih.

Cara Mengatasi Jamur Kulit

Langkah penting untuk mengatasi berbagai infeksi jamur adalah dengan menjaga kulit tetap bersih dan kering. Selain itu, salep oles dapat digunakan. Jika infeksinya lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur untuk diminum.

1. Kutu Air

Kutu air dapat diobati dengan salep antijamur yang dijual bebas dan dioleskan pada area kulit yang terinfeksi jamur. Salep kutu air biasanya mengandung bahan, seperti: butenafine, klotrimazol, miconazole, terbinafine, dan tolnaftate. Terbinafine cenderung obat kutu air yang bekerja paling cepat.

Jika infeksi jamurnya menyebabkan lecet dan menyebar ke bagian atas kaki, telapak kaki, atau tumit, dokter biasanya akan meresepkan obat oral antijamur.

2. Gatal Selangkangan

Gatal atau jock itch juga dapat diobati dengan mengoleskan salep: butenafine, klotrimazol, miconazole, dan terbinafine. Obat antijamur oral juga mungkin akan diresepkan apabila infeksinya parah atau menyebar.

Mengompres dingin pada area yang terinfeksi dapat bantu menenangkan kulit yang terasa gatal dan nyeri. Selain itu, membersihkan area infeksi dan menjaganya tetap kering bisa pula membunuh jamur yang berkembang.

3. Kurap

Untuk kurap bisa diobati dengan salep oles yang mengandung: klotrimazol, ekonazol, ketokonazol, lulikonazol, oksikonazol, sulkonazol, nanitifine, dan terbinafine. Infeksi yang lebih parah biasanya akan diresepkan obat antijamur untuk diminum.

4. Kandidiasis

Salep untuk kandidiasis dapat yang mengandung: klotrimazol, ekonazol, ketokonazol, oksikonazol, dan nistatin. Untuk mengurangi rasa gatalnya, krim kortikosteroid seperti hidrokortison dapat dioleskan.

Menaburkan bedak juga dapat bantu area terinfeksi kandidiasis tetap kering. Ini dapat diaplikasikan 2-3 jam sebelum atau sesudah mengoleskan salep. Selain itu, rutin mengganti popok dan menggunakan popok sekali pakai juga dapat meredakan gejala kandidiasis.

5. Panu

Selain salep, pengobatan panu dapat seperti sabun, sampo, dan losion. Produk yang dipilih dapat mengandung: ketokonazol, selenium sulfida, dan pyrithione zinc. Sementara obat oral jarang diresepkan untuk kondisi kulit ini.

6. Onikomikosis

Dokter bisa meresepkan terbinafin oral untuk mengobati onikomikosis atau infeksi jamur kuku. Biasanya akan diresepkan untuk 6-12 minggu tergantung letak infeksinya.

Salep antijamur juga mungkin diberikan dengan kandungan: ciclopirox, efinaconazole, dan tavaborole. Dalam kasus parah, dokter bisa mengangkat sebagian atau seluruh kuku yang terinfeksi onikomikosis.

Nah, itu tadi penyebab infeksi jamur kulit dan cara mengatasinya. Semoga menjadi informasi yang bermanfaat!

(row/row)

Membagikan
Exit mobile version