Sabtu, Oktober 19

Jakarta

Di tengah hiruk-pikuk aneka es, ada beberapa es legendaris Nusantara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner kita. Sebelum es krim ala barat populer, di tahun 80-90an es krim inilah yang dinikmati orang-orang.

Dengan kombinasi rasa yang membuat menyegarkan, es-es ini juga punya cara penyajian yang unik. Kebanyakan, penjual es krim berkeliling dengan gerobak.

Es Legendaris Nusantara yang Terkenal Pada Masanya

1. Es Lilin

Ilustrasi es lilin kacang hijau khas Sunda. Foto: Nurhidayah Tanjung/Wikimedia Commons

Dikutip dari buku Ragam Minuman Khas Indonesia karya Murdijati-Gardjito, dkk., es lilin adalah salah satu es populer Nusantara yang berasal dari Bandung. Disebut es lilin, karena bentuk es-nya mirip seperti lilin.


Tahun 1950-1980 menjadi masa kejayaan es lilin, makanya sampai ada lagu berjudul Es Lilin yang menggambarkan kelezatannya.

Namun sekitar pertengahan 1980-an, es ini sempat kehilangan pamornya di Bandung. Tepatnya setelah ada undang-undang penanaman modal asing disahkan, sehingga Bandung kala itu banyak produk es krim khas Barat yang bertekstur lebih lembut dengan variasi rasa lebih banyak.

Pada awalnya, es lilin pertama kali dibuat dengan bahan sederhana yakni dari campuran susu dan santan. Varian rasanya pun kala itu hanya kacang hijau dan kelapa muda.

Namun sekarang, penjual es lilin telah mengkreasikan banyak rasa, Mulai dari buah-buahan hingga rasa cappuccino, green tea, dan masih banyak lagi.

Biasanya, es lilin dijual dengan menggunakan gerobak yang berkeliling di jalan-jalan perkampungan. Namun, kini penjual es lilin sudah mulai jarang.

2. Es Potong

Sesuai namanya, es ini terkenal karena disajikannya secara dipotong-potong. Es potong dibuat panjang sekitar setengah meter diletakkan dalam gerobak berisi es balok.

Nah kalau ada yang membeli, penjual akan memotong nyamenjadi potongan kecil. Baru setelah itu diberi tusuk bambu sebagai pegangan.

Di zaman dahulu, es potong dibungkus menggunakan kertas kado. Tampilannya yang sangat menarik, tak heran membuat es ini sering diserbu anak-anak. Alasan inilah yang membuat es potong dikenal juga dengan es kado.

Pada masanya, varian rasa potong es yang tidak begitu banyak cuma ada cokelat, durian, stroberi, dan original. Selain origital, ada juga juga es potong berisikan kacang hijau. Saat ini, es potong juga adanya dicelupkan ke lelehan cokelat.

3. Es Goyang

Es goyang jadi salah satu jenis es legendaris Nusantara berikutnya khas Bandung. Es goyang terbuat dari santan, gula pasir, dan aroma rasa buah yang sudah dicampur sampai kekentalan tertentu.

Kemudian, campuran bahan itu akan dituangkan ke cetakan. Lalu, cetakan dimasukkan ke wadah pendingin yang sudah berisi bongkahan es sambil diberi tusukan (untuk pegangan).

Jika sudah, wadah pendinginan yang ada di gerobak akan digoyang-goyangkan untuk membuat adonan es membeku sempurna. Karena proses pembekuan esnya digoyang-gotang, makanya es ini diberi nama es goyang.

4. Es Dung-dung atau Es Puter

Es Puter Cong Lik yang populer sejak 1970 di Semarang. Foto: detikFood/Christopher Radyaputra

Ini adalah es krimnya orang Indonesia. Es ini berbahan dasar santan sebagai pengganti susu, yang punya tekstur agak kasar. Dinamakan es dung-dung karena penjualnya mendorong gerobak sambil membunyikan gong kecil mengeluarkan bunyi “dung.. dung..dung”.

Masa keemasan es dung dung itu sekitar 1970-1980-an, seet es krim masih mahal. Es dung-dung mulai turun pamor, seiring eksisnya ice cream ala barat.

Es ini dibekukan secara tradisional dengan alat bentuk tabung yang diputar-putar. Makanya, es dung-dung dikenal juga dengan es puter. Proses pembuatan es dung-dung membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam.

Meskipun es krim tradisional, penyajiannya es dung dung juga menggunakan cone ice cream. Sering juga disajikan dalam apitan dua roti tawar diberi tambahan potongan kacang, ketan hitam, potongan buah nangka, hingga sagu mutiara.

5. Es Gabus

Ilustrasi bentuk es gabus. Foto: Denny Prastyo Utomo / detikcom

Dinamakan es gabus, karena bentuk dan teksturnya seperti gabus. Es gabus berasal dari Yogyakarta, tapi es ini juga bisa ditemui di berbagai daerah lainnya.

Cita rasanya sedikit kenyal, berserat, dan padat mirip agar-agar yang dibekukan. Es gabus terbuat dari tepung hunkue, gula pasir, susu, yang diberi pewarna makanan.

Warnanya yang beragam juga jadi salah satu ciri khas es ini, sehingga bisa membuatnya menarik. Nantinya, adonan hunkue dicetak dengan loyang dibentuk kotak, lalu didinginkan dalam freezer hingga beku.

6. Es Serut

Ilustrasi es serut. Foto: Getty Images/iStockphoto/bhofack2

Zaman dulu, es serut sering dijadikan camilan dingin yang sangat populer terutama di kala cuaca panas.

Sesuai namanya, es ini terbuat dari es batu yang diserut halus dan disajikan dalam mangkuk. Kemudian es akan diberi sirup manis berwarna-warni, susu kental manis, hingga berbagai topping.

(khq/fds)

Membagikan
Exit mobile version