Rabu, Oktober 2


Jakarta

Kemenhub memaparkan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi sebanyak 521 infrastruktur transportasi terbangun. Konektivitas yang berdampak terhadap PDB transportasi dan pergudangan sebesar 63,50 persen.

Data tersebut dijabarkan dalam paparan capaian kinerja sektor transportasi selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Kemenhub, Selasa (1/10/2024). Sekjen Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, 10 tahun terakhir merupakan periode signifikan transformasi transportasi di Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan 10 tahun terakhir merupakan periode transformasi yang signifikan bagi sektor transportasi di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan konektivitas, mobilitas dan aksesibilitas masyarakat,” kata Riyanto.


Pada data yang ditampilkan, infrastruktur sektor transportasi darat yang sudah dibangun total sebanyak 157. Rinciannya pembangunan 6 terminal tipe A, 53 rehabilitasi terminal tipe A, pembangunan 44 pelabuhan penyeberangan, rehabilitasi 54 pelabuhan penyeberangan.

Kemudian infrastruktur sektor udara, telah dibangun 27 bandar udara baru, 64 rehabilitasi udara dengan total 91.

Data infrastruktur transportasi selama 10 tahun. (Brigitta/detikcom)

Lalu infrastruktur sektor transportasi laut dilakukan pembangunan 28 pelabuhan baru, 165 pelabuhan direhabilitasi, sehingga totalnya 193.

Pada sektor transportasi perkeretaapian, pembangunan jalur KA sebanyak 55, rehabilitasi dan peremajaan pelabuhan sebanyak 25, total ada 80 yang dilakukan pembangunan maupun rehabilitasi.

Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya juga mengatakan pihaknya tak berfokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah Pulau Jawa. Melainkan ‘Indonesia sentris’ yang sejalan dengan arahan Jokowi.

Dia mencontohkan soal pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur. Dia menyebut di Papua telah dijalankan program tol udara untuk mengirimkan logistik.

“Yang paling kelihatan sekali, bahwa Indonesia Timur itu mendapat perhatian, dengan perintis, dengan tol laut, dengan tol udara, dengan proyektor-proyektor terakhir, karena kota-kota Indonesia itu dari satu populasi yang bandaranya paling banyak, juga Papua. Jadi, itu satu manifestasi daripada bagaimana Indonesia Timur itu menjadi satu, ada di mind kita. Bagaimana Papua, bagaimana juga Sulawesi dan sebagainya,” ucapnya.

“Itu bayangkan bahwa saudara-saudara kita di Papua itu tinggal di ketinggian. Yang tidak ada jalan, tidak ada laut, kalau jalan berhari-hari, sehingga kita melakukannya dengan tol udara. Yahukimo ada satu sungai yang dibuat untuk menyuplai kegiatan logistik di Papua bagian tengah. Nah, ini satu hal yang memang menjadi perhatian Pak Presiden, dan bahkan kami itu sering diwanti-wanti,” lanjut Budi.

Budi menuturkan Presiden Jokowi kerap berpesan agar pembangunan infrastruktur bisa memastikan keterkiriman logistik.

“‘Bapak Menteri, kalau bangun itu harus deliver’ bahasa kerennya, tapi bahasa kampungnya netes. Kalau netes kan terpakai, yang namanya tol laut memang nyampe, tol laut memang menurunkan harga, tol laut meningkatkan kehidupan masyarakat. Itu yang diminta oleh Pak Presiden,” ucapnya.

Simak juga Video ‘Timur Tengah-Inggris Apresiasi Angkutan Massal RI Meningkat Pesat’:

[Gambas:Video 20detik]

(idn/dhn)

Membagikan
Exit mobile version