Sabtu, Oktober 19


Kopenhagen

Para arkeolog Denmark menemukan sebuah lahan yang disinyalir bekas pemakaman para bangsa Viking. Totalnya 50 kerangka manusia yang masih utuh dan terjaga.

Melansir AP, Jumat (18/10/2024) pemimpin tim arkeolog, Michael Borre Lundo, menyampaikan bahwa penemuan kerangka manusia itu adalah hal yang menarik. Bahwasanya kerangka manusia tersebut masih terjaga dan dalam kondisi yang sangat baik.

“Penemuan ini sangat menarik karena kami menemukan kerangka-kerangka yang terpelihara dengan sangat baik. Biasanya, kami hanya beruntung jika menemukan beberapa gigi di kuburan, tetapi kali ini kami menemukan kerangka yang utuh,” ujarnya.


Penggalian oleh Borre bersama timnya itu dilakukan selama enam bulan dan menurut para ahli dari Museum Odense, kerangka-kerangka tersebut terawetkan berkat kondisi kimia tanah yang baik, khususnya kandungan kapur dan kadar air yang tinggi. Situs itu ditemukan tahun lalu saat survei rutin sebelum renovasi saluran listrik di pinggiran Desa Aasum yang berjarak 5 kilometer dari Odense, kota terbesar ketiga di Denmark.

Para ahli berencana untuk melakukan analisis DNA dan mungkin merekonstruksi riwayat hidup secara rinci serta menyelidiki pola sosial pada Zaman Viking seperti kekerabatan dan migrasi.

“Ini membuka peluang baru untuk penemuan ilmiah, semoga kami bisa melakukan analisis DNA pada semua kerangka dan melihat apakah mereka saling terkait dan dari mana mereka berasal,” kata Borre.

Era Viking yang berlangsung antara tahun 793 hingga 1066 Masehi dikenal dengan serangan besar-besaran, penjajahan, penaklukan, dan perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang Norse. Mereka bahkan mencapai Amerika Utara. Borre percaya bahwa bangsa Viking yang ditemukan di Aasum, kemungkinan besar bukan pejuang.

Ia menyebut situs ini sebagai pemukiman standar dan mungkin komunitas pertanian yang terletak 5 kilometer dari benteng cincin di pusat Odense. Lahan pemakaman seluas 2000 meter persegi tersebut menyimpan sisa-sisa jenazah pria, wanita, dan anak-anak.

Borre juga mengatakan di salah satu makam, seorang wanita dimakamkan dalam kereta, di bagian atas kereta Viking digunakan sebagai peti mati yang menunjukkan bahwa ia berasal dari masyarakat kelas atas.

Selain menemukan kerangka di lahan itu, para arkeolog juga menemukan bros, manik-manik kalung, pisau, dan pecahan kaca kecil yang mungkin berfungsi sebagai jimat. Borre menyatakan bahwa desain bros tersebut menunjukkan bahwa orang yang dimakamkan hidup antara tahun 850 hingga 900 Masehi.

“Ada beberapa tingkatan dalam penguburan. Ada yang tidak membawa apa-apa, ada juga yang membawa bros dan kalung mutiara,” terangnya.

Para arkeolog mencatat bahwa banyak artefak berasal dari luar wilayah Denmark yang mengindikasikan adanya rute perdagangan Viking yang luas selama abad ke-10.

“Banyak perdagangan dan perniagaan yang terjadi, kami juga menemukan bros yang berasal dari pulau Gotland, di sisi timur Swedia. Serta batu asah untuk mengasah pisau, berbagai barang menunjukkan hubungan dengan Norwegia dan Swedia,” lanjut Borre.

Penggalian yang dimulai pada bulan April berakhir pada bulan Oktober dan artefak-artefak yang ditemukan telah dikirim ke laboratorium pelestarian Museum Odense untuk dibersihkan dan dianalisis. Kurator Museum, Jannie Amsgaard Ebsen, berharap tanah tersebut juga menyimpan bahan organik lain yang terawetkan di balik bros atau gagang pisau.

“Kami sangat berharap untuk mendapatkan gambaran yang lebih besar. Siapa orang-orang yang tinggal di sana, dengan siapa mereka berinteraksi. Ini seperti permainan puzzle semua bagian akan disatukan,” ungkap Jannie.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version