
Jakarta –
Bagi penderita penyakit jantung, keputusan untuk berpuasa harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan risiko besar. Mengingat setiap individu memiliki kondisi dan tingkat keparahan yang berbeda, penting untuk memahami bagaimana kondisi yang aman untuk menjalani puasa tanpa menimbulkan risiko bagi jantung.
“Bagi penderita penyakit jantung seperti gagal jantung berat dengan keluhan sesak napas dan kelelahan ekstrem, penyakit jantung koroner yang tidak stabil dengan nyeri dada yang sering muncul, gangguan irama jantung (aritmia) yang berisiko mengancam nyawa, atau kelainan katup jantung yang parah, sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk berpuasa. Karena dalam kondisi seperti ini, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar fungsi jantung tetap terjaga,” papar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Kuningan, dr. Amir Aziz Alkatiri, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
dr. Amir menjelaskan bagi penderita penyakit jantung yang baru saja menjalani operasi jantung seperti operasi pemasangan ring jantung, bypass jantung, atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), serta yang baru mengalami serangan jantung disarankan untuk menunda puasa dan tetap berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan pemulihan yang optimal.
“Namun, penderita penyakit jantung masih dapat berpuasa jika kondisi mereka stabil dan terkontrol dengan baik, seperti penyakit jantung koroner yang tidak menunjukkan gejala serius, hipertensi yang sudah terkendali, atau gagal jantung ringan yang ditangani dengan pengobatan yang tepat,” jelas dr. Amir.
Bagi penderita penyakit jantung dengan kondisi yang stabil yang masih dapat berpuasa, penting untuk menjalankan puasanya sesuai dengan anjuran dokter.
Sementara itu Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP (K) membagikan lima tips penting kepada siapapun yang memiliki penyakit jantung, agar dapat menjalani ibadah puasa dengan aman.
Pertama, atur pola makan seimbang saat sahur dan berbuka dengan memilih makanan berkarbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal; lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan berlemak, kacang-kacangan; serta protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, tempe, atau tahu. Lalu, hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam, atau gula.
Kedua, jaga hidrasi tubuh dengan mengonsumsi air putih, jus buah segar, atau air kelapa, dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Ketiga, jika Anda mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah atau penyakit jantung lainnya, atur jadwal minum obat sesuai anjuran dokter dan konsultasikan ke dokter jika ada kemungkinan penyesuaian jadwal minum obat selama puasa agar tetap efektif dan aman bagi kesehatan.
Keempat, penderita penyakit jantung dapat tetap aktif, namun hindari aktivitas fisik berat, terutama pada siang hari. Sebagai alternatif, lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga untuk menjaga kesehatan jantung tanpa memberikan beban berlebih pada tubuh.
Kelima, hindari stres berlebih melalui beberapa kegiatan seperti beribadah, meditasi, mendengarkan musik, atau berbincang dengan orang terdekat, sehingga kesehatan jantung dapat terjaga selama puasa.
“Namun, karena setiap kondisi penderita berbeda-beda, alangkah lebih baik jika penderita penyakit jantung berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, untuk memastikan tubuh siap menjalani puasa,” ujar dr. Bimo Sp.JP(K).
Pastikan Anda atau keluarga yang memiliki penyakit jantung aman berpuasa dengan konsultasi bersama tim dokter spesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital, yang menawarkan layanan komprehensif untuk kesehatan jantung.
Dokter Amir, dr. Bimo, dan tim dokter lainnya siap memberikan panduan berpuasa yang aman bagi penderita penyakit jantung. Konsultasi dapat dilakukan di seluruh unit Mayapada Hospital maupun melalui aplikasi MyCare, yang mempermudah akses dan transaksi layanan kesehatan.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga dilengkapi layanan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan jantung sesuai protokol Door to Ballon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call centre 150990 atau melalui fitur tombol Emergency Call di aplikasi MyCare.
Ada pula fitur Health Articles & Tips di MyCare yang menyediakan informasi seputar kesehatan jantung termasuk berbagai penanganan kasus jantung yang advanced di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Personal Health, yang membantu pengguna memantau kesehatan jantung melalui pengukuran detak jantung, jumlah kalori terbakar, langkah kaki, dan Body Mass Index (BMI). Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan reward point saat registrasi pertama, yang dapat digunakan sebagai potongan harga untuk berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
(ega/ega)