Senin, Oktober 14


Jakarta

Dalam laporan terkini yang dirilis Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi meningkat jadi 5,1% di tahun 2025.

Proyeksi ini menunjukkan optimisme atas pemulihan ekonomi nasional yang akan didorong oleh berbagai sektor, termasuk pariwisata yang kembali bergairah setelah terpukul oleh pandemi COVID-19.

Bank Dunia mencatat, pariwisata berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Kembalinya arus wisatawan internasional dan semakin tingginya kunjungan wisata domestik telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian.


Sektor pariwisata tidak hanya berkontribusi langsung melalui belanja wisatawan, tetapi juga menggerakkan sektor-sektor terkait seperti perhotelan, kuliner, transportasi, hingga industri kreatif.

Menghadapi proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, pakar strategi pariwisata Taufan Rahmadi membeberkan beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintahan baru untuk sektor pariwisata di masa depan.

Berikut 5 Langkah Strategis yang Perlu Dipertimbangkan Pemerintah:

1. Meningkatan Infrastruktur Pariwisata

Pemerintah perlu berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur yang menunjang konektivitas destinasi wisata utama di Indonesia.

Pembangunan bandara baru, peningkatan jaringan transportasi darat, dan fasilitas pelabuhan yang lebih baik akan mempermudah akses wisatawan menuju destinasi-destinasi unggulan.

2. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Pada era pasca-pandemi, fokus pada pariwisata berkelanjutan menjadi kunci. Pemerintah harus memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata tidak hanya mengejar kuantitas wisatawan, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan. Pengelolaan destinasi yang berbasis komunitas serta promosi ekowisata perlu diprioritaskan.

3. Penguatan Promosi dan Digitalisasi

Di era digital, penggunaan teknologi menjadi krusial untuk memasarkan potensi pariwisata Indonesia ke dunia. Penggunaan platform digital untuk mempromosikan destinasi, kemudahan dalam pemesanan tiket, dan penggunaan data untuk menganalisis tren wisatawan akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM Pariwisata

Investasi pada pengembangan sumber daya manusia yang profesional dan berstandar internasional sangat diperlukan. Pemerintah bisa berkolaborasi dengan institusi pendidikan dan sektor swasta untuk memberikan pelatihan intensif di bidang hospitality, manajemen pariwisata, hingga keterampilan digital bagi pekerja sektor pariwisata.

5. Diversifikasi Destinasi dan Produk Wisata

Indonesia memiliki keanekaragaman alam dan budaya yang bisa menjadi daya tarik utama. Pemerintah harus mendorong pengembangan destinasi baru di luar Bali, seperti Labuan Bajo, Likupang, Danau Toba, Borobudur, Mandalika hingga Kawasan Timur Indonesia.

Pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi Foto: (dok. Istimewa)

Selain itu, menurut Taufan, promosi wisata berbasis pengalaman, seperti wisata kuliner, budaya, dan petualangan juga dapat menjadi alternatif yang menarik bagi wisatawan mancanegara.

“Optimisme pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dalam tahun mendatang memberikan kesempatan besar bagi sektor pariwisata untuk kembali menunjukkan potensinya. Dengan strategi yang tepat, tidak hanya target pertumbuhan ekonomi yang akan tercapai, tetapi juga pemulihan yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi sektor pariwisata Indonesia,” ucap Taufan kepada detikTravel, Senin (14/10/2024).

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version