Jakarta –
Di balik kemegahan kompleks Candi Prambanan, tersimpan kisah legendaris. Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
Belakangan ini nama Bandung Bondowoso dikaitkan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Katanya sih, di balik pembangunan IKN yang sesuai target tak lepas dari sosok Bandung Bondowoso-nya IKN.
Kisah Bandung Bondowoso memang legendaris. Bandung Bondowoso seorang ksatria dari Kerajaan Pengging. Saat melakukan penyerangan ke Kerajaan Prambanan, dia terpikat kepada pesona putri kerajaan, Roro Jonggrang. Dan bermaksud meminang Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang menolak dengan cara halus. Dia meminta syarat yang mustahil diwujudkan, yakni menguji Bandung Bondowoso membangun 1.000 candi dalam semalam.
Bandung Bondowoso nyaris berhasil mewujudkannya. Tetapi, Roro Jonggrang melakukan segala hal agar Bandung Bondowoso gagal.
Berikut kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang dalam legenda candi Prambanan:
1. Bandung Bondowoso, Legenda dari Tanah Jawa
Bandung Bondowoso adalah seorang tokoh legendaris dalam mitologi Jawa yang sering dihubungkan dengan sejarah pembangunan Candi Prambanan. Menurut legenda, ia adalah seorang ksatria dari Kerajaan Pengging yang memiliki kekuatan magis.
Bandung Bondowoso memiliki pasukan jin yang kerap membantunya berperang dan merebut daerah kekuasaan. Salah satu kerajaan yang disasar adalah kerajaan Prambanan. Dalam pendudukan itu, sang raja Prambanan, Prabu Boko, tewas.
2. Terpikat Roro Jonggrang
Salah satu kisah paling terkenal yang melibatkan Bandung Bondowoso adalah cerita cinta dengan putri Kerajaan Prambanan, Roro Jonggrang. Dalam versi paling terkenal dari cerita ini, Bandung jatuh cinta pada Roro Jonggrang dan ingin meminang Putri Roro Jonggrang .
Namun, Roro Jonggrang menolak karena tidak ingin menikahi Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahnya, Prabu Boko. Dia pun mengajukan dua syarat yang mustahil diwujudkan, yakni berupa pembuatan sumur dan membangun 1.000 candi dalam waktu semalam.
3. Syarat Pertama, Sumur Jalatunda
Bandung Bondowoso harus membangun sumur Jalatunda sebagai syarat pertama yang diajukan oleh Roro Jonggrang. Dengan kekuatan magisnya, Bandung Bondowoso berhasil menyelesaikan sumur tersebut.
Namun, Roro Jonggrang mencoba untuk memperdaya Bandung dengan menyuruhnya turun ke dalam sumur untuk memeriksanya. Ketika Bandung turun, Roro Jonggrang memerintahkan Gupala untuk menutup sumur dengan batu. Meskipun demikian, Bandung Bondowoso berhasil keluar dari sumur dengan cara yang luar biasa, yakni dengan mendobrak timbunan batu berkat kekuatan magisnya.
4. Mempunyai Pasukan Jin
Syarat kedua yang diberikan oleh Roro Jonggrang membawa Bandung Bondowoso melakukan meditasi dan menggunakan kekuatan magisnya. Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso menyelesaikan 1.000 candi dalam waktu satu malam.
Dengan bantuan jin Bandung Bondowoso berhasil mendirikan 999 candi. Kurang satu candi.
5. Membangun 1.000 Candi dalam Semalam
Satu candi itu mulai dibangun, tetapi Roro Jonggrang siaga. Dia tidak mau permintaannya terwujud.
Roro Jonggrang kemudian meminta para gadis untuk membakar jerami dan menumbuk lesung. Dia yakin cara itu bisa mengecoh pasukan jin. Malam sudah usai dan pagi sudah datang.
Jin-jin percaya bahwa matahari telah terbit, dan meninggalkan proyek pembangunan candi. Bandung Bondowoso murka. Ia mengutuk Roro Jonggrang untuk menjadi arca sebagai candi yang ke-1000. Arca itu dinamai arca Durga.
Menarik ya kisah Bandung Bondowoso, sang legenda yang lakukan pembangunan candi dengan sistem kebut semalam. Sama nggak nih dengan pembangunan IKN?
Simak Video “Kemenparekraf Fokuskan Pengembangan Ekowisata di IKN“
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)