Selasa, Oktober 15


Surabaya

Penemuan 5 kerangka manusia dalam kondisi tertelungkup di Istana Bhre Wengker disebut oleh ahli belum pernah ada sebelumnya.

Tenaga Ahli Paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair Delta Bayu Murti mengatakan belum pernah ada laporan yang seperti ini dalam dunia arkeologi.

“Mungkin kata yang tepat jadi situasi yang baru. Jadi yang baru karena kami bisa katakan kalau dilacak itu memang sementara ini ndak pernah ada laporan dari situs arekeologis yang di dalamnya ada temuan rangka terkubur dalam posisi telungkup,” kata Delta, Sabtu (12/10) akhir pekan lalu.


Delta juga menjelaskan selama proses evakuasi kelima kerangka itu Tim Paleantropologi tidak bekerja sendiri, melainkan sebagai bagian dari tim bersama Balai Pelestariaan Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur.

Delta mengatakan dalam proses evakuasi kerangka tersebut bukan berarti sangat lancar. Dia ungkapkan sejumlah tantangan yang harus dia dan tim BPK XI hadapi dalam proses evakuasi kelima kerangka.

“Kalau kendala penyingkapan dari dalam tanah relatif ndak ada. Paling cuma struktur tanah yang memang beberapa lapis agak keras. Kalau untuk pengangkatan, kendalanya di kondisi rangkanya yang fragmentaris atau patah-patah lalu kemudian rapuh. Itu yang jadi kendala,” ujarnya.

Kendati demikian Delta juga mengatakan bahwa temuan kerangka manusia di situs eks Kerajaan Majapahit atau di wilayah Trowulan ini sebenarnya bukan hal yang pertama.

“Kalau dikaitkan dengan konteks faktualnya, itu bukan sesuatu yang mengejutkan karena temuan serupa sudah ada di situs Kedaton di Sentonorejo, masih di area Trowulan. Jadi nggak begitu mengejutkan,” katanya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kelima kerangka manusia itu. Mulai dari pemeriksaan secara biologis hingga uji dating (penanggalan).

Tujuannya untuk mengungkap identitas serta perkiraan kapan kerangka manusia itu hidup. Pemeriksaan terhadap lima kerangka itu dilakukan di Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP Unair.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version