Kamis, Januari 16

Jakarta

Penipuan online kian menjamur. Di era serba digital seperti sekarang ini, siapa saja bisa menjadi korban. Bahkan beberapa orang lebih ‘rentan’ terkena tipu muslihat oknum tidak bertanggung jawab.

Dikutip dari berbagai sumber, ini ciri karakteristik yang membuat seseorang menjadi sasaran empuk penipuan. Apakah kamu salah satunya?

1. Terlalu Baik


Menjadi orang baik tentu bukan hal yang salah. Namun sikap tersebut justru bisa menjadi salah satu faktor utama seseorang menjadi korban penipuan.

Biasanya orang terlalu tidak menaruh rasa curiga ketika ada seseorang yang meminta tolong. Padahal sejumlah aksi penipuan biasanya menggunakan modus minta tolong untuk menjebak para korbannya.

2. Mudah Percaya pada Orang Lain

Selain itu, memiliki sikap mudah percaya dengan orang lain juga menjadi salah satu celah seseorang bisa rentan mengalami aksi penipuan. Memiliki rasa curiga sebenarnya sah-sah saja.

Sikap curiga mampu menjadi ‘benteng’ bagi setiap orang untuk terhindar dari aksi penipuan. Namun sikap curiga harus diimbangi dengan kemampuan kritis agar informasi yang tidak ditelan secara mentah-mentah.

3. Kurang Pengetahuan dan Edukasi

Kurang pengetahuan dan edukasi juga menjadi salah satu biang kerok seseorang rentan menjadi korban penipuan. Minimnya literasi membuat seseorang tidak mengenali ciri-ciri aksi penipuan, langkah mitigasi, dan lain sebagai.

Apalagi saat ini, ada banyak penipuan yang ciri-cirinya perlu diketahui agar terhindar dari aksi tersebut. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk selalu menambah pengetahuan dan edukasi terkait upaya untuk mencegah aksi penipuan.

4. ‘Yes Man’

‘Yes Man’ merupakan sebutan untuk seseorang yang selalu mengatakan ‘Ya’ dan tidak bisa menolak. Di satu sisi, sikap ini justru bisa membuat seseorang menjadi rentan untuk mengalami aksi penipuan.

Untuk itu, orang yang memiliki sikap ‘Yes Man’ perlu lebih mengontrol gini dengan memberanikan diri untuk berkata tidak. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk terhindar dari aksi penipuan.

5. Kurang Berpikir Kritis

Kurang berpikir kritis juga menjadi salah satu penyebab seseorang bisa rawan mengalami aksi penipuan. Memiliki sikap kritis membuat seseorang bisa memiliki ‘filter’ terhadap sejumlah informasi yang didapat.

Melalui ‘filter’ itu lah seseorang bisa membedakan mana yang penipuan dan mana yang asli. Ketika sudah mengenali tanda-tanda ini dan mengembangkan perilaku yang lebih hati-hati, kamu dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan. Hal ini penting mengingat modus penipuan yang semakin beragam.

Belakangan ramai kasus penipuan yang mengatasnamakan customer service (CS) atau layanan pelanggan abal-abal. Kamu mesti waspada dengan oknum yang mengaku sebagai CS palsu.

Untuk membantu mengatasi modus penipuan ini, dompet digital DANA pun memberikan beberapa tips #AwasJebakanBadman yang bisa dilakukan untuk dapat terhindar dari CS palsu.

Foto: DANA

Monitor

Selalu perhatikan semua pergerakan online mencurigakan yang terjadi padamu. Seperti contoh, jika ada CS yang meminta data pribadi kamu seperti PIN, Kode OTP, dan lainnya, kamu bisa abaikan saja karena biasanya CS tidak akan memintamu untuk membagikan data-data tersebut. Selain itu, cek juga apakah yang menghubungi kamu dari channel official DANA atau bukan.

Konfirmasi

Selanjutnya, supaya kamu terhindar dari jebakan badman yang mengaku sebagai CS DANA, kamu bisa melakukan konfirmasi lewat DANA Protection di aplikasi DANA. Di laman DANA Protection ini, kamu bisa lho mengecek nomor, akun sosmed, atau link mencurigakan apakah benar dari DANA atau bukan.

Lapor

Jika terkonfirmasi bukan dari DANA, segera laporkan melalui bagian Laporkan via Aduan Nomor di laman DANA Protection. Nantinya kamu akan langsung terhubung dengan layanan Komdigi. Dengan begini, kamu juga bisa ikut membantu para pengguna DANA yang lainnya agar tidak terkena jebakan badman.

Di samping itu, agar bertransaksi pakai DANA semakin aman simak juga beberapa tips tambahan berikut ini:

● DANA sudah tidak lagi memiliki Customer Care via WhatsApp.

● DANA hanya melayani keluhan dan aduan via DIANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia.

● DANA tidak pernah menghubungi customer terlebih dahulu tanpa adanya laporan.

● Jangan asal klik link atau isi form dari pihak tidak jelas yang mengatasnamakan DANA.

● Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram, dan lainnya.

● Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA.

● Segera report dan block nomor WhatsApp yang mengatasnamakan DANA.

● Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya.

Yuk, ikutin tipsnya agar bisa selalu bertransaksi dengan aman pakai DANA.


(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version