Minggu, Februari 23


Jakarta

Ular piton tersangkut di pipa drainase dekat Clarke Quay, lantai beton pun dibor untuk membebaskannya. Butuh waktu empat hingga lima jam untuk melepaskannya.

Mengutip Mothership, Jumat (21/2/2025), para pekerja sedang membersihkan sebuah area di Hong Lim Park sekitar pukul 11.00 pagi pada tanggal 18 Februari. Mereka lalu mengalami kejadian yang mengejutkan.

Seekor ular piton (sanca kembang) ditemukan terperangkap di dalam pipa sempit di dalam sistem drainase. Para pekerja segera menginformasikan kepada National Parks Board (NParks) tentang penampakan tersebut.


Kontraktor taman nasional ikut terlibat dengan mengebor beton untuk membebaskan ular piton yang terperangkap dan reptil tersebut berhasil dikeluarkan dari saluran pembuangan.

NParks mengonfirmasi bahwa mereka mendapat laporan tentang penampakan seekor ular piton (Malayopython reticulatus) yang terperangkap di lubang drainase di Hong Lim Park.


Ular piton terjebak di beton (Mothership)

Prashanta Kumar Mohanty, 40 tahun, mengatakan bahwa ia sedang istirahat makan siang ketika ia menerima telepon dari manajernya yang memberitahukan tentang apa yang terjadi.

Manajernya mengetahui kecintaannya pada fotografi satwa liar. Ahli IT ini bergegas pergi ke lokasi penampakan dan melihat ular tersebut terjebak di dalam pipa.

Sebagai seorang pria yang menyukai ular dan satwa liar sejak kecil, Mohanty mengaku merasa “sedikit khawatir” dengan ular tersebut dan berdoa untuk keselamatannya.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk memeriksa ular tersebut, ia kembali ke kantor saat petugas NParks mengatakan bahwa proses penyelamatan ular tersebut membutuhkan waktu beberapa jam.

Ular piton terjebak di beton (Mothership)

Sekitar pukul 16.00, Mohanty bergegas menjauh ketika para kontraktor taman nasional mulai mengebor beton untuk membebaskan ular sanca tersebut. Ular tersebut berhasil diselamatkan empat sampai lima jam setelah pertama kali ditemukan.

Kemudian si ular disimpan dengan aman di dalam kantong plastik dan dikirim untuk pemeriksaan hewan. Mohanty mengunggah video kejadian tersebut di grup Facebook Singapore Wildlife Sightings, karena ia ingin mengedukasi orang-orang tentang apa yang harus mereka lakukan jika menghadapi situasi seperti itu.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version