Sabtu, Desember 28

Jakarta

Natal di Jepang identik dengan kue spesial bernama Christmas cake. Kue putih dengan hiasan stroberi ini punya sederet fakta unik, mulai dari sejarah kemunculan hingga makna di baliknya.

Natal dirayakan dengan meriah di berbagai negara, termasuk Jepang. Meski Kristen bukan merupakan agama mayoritas penduduk di sana, tapi perayaan Natal di sana juga terbilang hangat.

Natal di Jepang diwarnai dengan beberapa tradisi. Tak hanya menyantap fried chicken KFC, tapi juga kue spesial bernama Christmas cake.


Biasanya kue ini dinikmati saat malam Natal dimana momennya mirip perayaan Valentine di Amerika dan Eropa. Banyak pasangan di Jepang akan melakukan hal-hal manis, seperti makan Christmas cake.

Mengutip Savvy Tokyo (18/12/2024), Christmas cake di Jepang tidak seperti kue-kue Natal di negara lain yang adonan atau toppingnya cenderung berat dengan penggunaan rempah. Christmas cake tergolong kue ringan yang menyegarkan ketika disantap.

Christmas cake dibuat dari sponge cake yang dilapisi whipped cream (krim kocok) warna putih. Kue ini lalu diberi topping stroberi segar.

Berikut 5 fakta menarik soal Christmas cake Jepang:

1. Bisa ditemukan dimanapun

Selama musim liburan akhir tahun ini, Christmas cake benar-benar dijual di setiap sudut Jepang. Sepanjang Desember, kue ini bisa ditemukan dimanapun, bahkan di gerai 7-Eleven terdekat.

Christmas cake mudah dikenali dari tampilannya yang khas. Umumnya dilapisi krim, diberi stroberi merah terang, dan topping cokelat atau ornamen plastik khas liburan. Jadi kue ini semakin meriah dengan hiasan gambar Santa, malaikat, hingga boneka salju.

2. Emoji Christmas cake

Foto: Savvy Tokyo

Fakta menarik lain, gambar Christmas cake sebenarnya sangat populer dan mungkin sering kamu lihat. Sebab kue ini menjadi emoji di ponsel pintar.

Bahkan ada 2 versi Christmas cake dalam emoji. Pertama berupa kue utuh dan kedua berupa potongan. Keduanya sama-sama berwarna putih, berlapis, dan punya topping stroberi utuh.

3. Konotasi wanita ‘tak laku’

Selain identik sebagai makanan Natal di Jepang, Christmas cake ternyata juga punya konotasi vulgar. Jadi begitu tanggal 25 Desember tiba, Christmas cake akan didiskon besar-besaran.

Alhasil istilah ‘Christmas cake’ dipakai untuk konotasi negatif, yaitu wanita ‘tak laku’ yang belum menikah di atas 25 tahun. Dianggapnya, begitu wanita berusia di atas 25 tahun, maka sebenarnya sudah melewati tanggal terbaik (“best before”) dan tergolong tidak diinginkan lagi (“no longer wanted”).

Fakta unik Christmas cake Jepang ada di halaman selanjutnya.

Membagikan
Exit mobile version