Selasa, Januari 14

Jakarta

Dikenal sejak 1978, kopi saring memiliki keistimewaan tersendiri. Mulai dari proses sangrai hingga menyeduhnya dilakukan secara tradisional.

Sebagai negara penghasil kopi terbesar, Indonesia memiliki racikan kopi yang autentik di setiap daerahnya. Jika di Yogyakarta ada kopi joss, maka di Mojokerto ada kopi saring.

Mengikuti namanya, kopi saring memang diseduh dengan cara disaring. Kopi saring ini dipopulerkan oleh kedai kopi Mbok Tajem. Kedai kopi tersebut sudah berdiri sejak tahun 1978.


Lokasinya ada di Dusun Brejelkidul, Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, Jawa Timur. Kedai kopi ini masih eksis dan sudah berganti generasi.

1. Resep turun temurun

Kapi Saring Mbok Tajem Foto: Suara Mojokerto

Namun, ciri khas kopi saring yang autentik masih konsisten. Maka tak heran jika kedai kopi ini menjadi langganan masyarakat lokal dan destinasi bagi pelancong.

Dikutip dari Instagram @aslimojokertocom (08/01/24) Mbok Tajem sendiri sudah meninggal. Kini, kedainya diteruskan oleh anak kedua mendiang yang akrab disapa Mbok Tum.

Mbok Tum mengatakan bahwa ia masih mempertahankan resep turun temurun dari sang legenda. Inilah kunci dari hasil seduhan kopi yang punya karakteristik unik.

2. Kopi disangrai pakai kayu bakar

Ciri khas kopi saring adalah cara pengolahannya yang masih tradisional. Dimulai dari proses sangrai yang menggunakan alat penggorengan dan kayu bakar.

Cara sangrai seperti ini tergolong sulit, karena mengeluarkan suhu panas yang berlebih. Namun, ini dilakukan guna mempertahankan cita rasa yang khas sejak dulu.

“Meskipun harus menahan panas, tapi inilah yang membuat rasa kopinya lebih pekat dibandingkan dengan penggorengan modern yang menggunakan mesin atau LPG,” tutur Mbok Tum.

Fakta menarik tentang kopi saring ada di halaman selanjutnya.

Simak Video “Kedai Kopi M. Aboe Thalib Tabanan Suguhkan Kopi Saring-Susu Sejak 1940
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version