Sabtu, Januari 11


Jakarta

Kota Ambon adalah ibu kota Provinsi Maluku sekaligus menjadi kota terbesar di provinsi tersebut. Kota yang dijuluki ‘manise’ itu penuh sejarah era kolonial dan lekat dengan sebutan kota musik.

Ambon adalah salah satu peradaban yang telah lama berdiri. Bahkan, kota itu diperkirakan telah ada sebelum era kemerdekaan Republik Indonesia.

Berikut ini 5 fakta Ambon:

1. Berawal dari Benteng Portugis

Mengutip laman ambon.go.id, kota itu berawal dari dibangunnya Benteng Portugis di Pantai Honipopu yang disebut sebagai benteng Kota Laha atau Ferangi pada 1575.


Kelompok masyarakat kemudian mendiami sekitar benteng dan yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Ambon.

Pada 7 September 1921, masyarakat Kota Ambon diberi hak yang sama dengan Pemerintah Kolonial sebagai manifestasi hasil perjuangan Rakyat Indonesia asal Maluku.

2. Destinasi Wisata era Kolonial

Benteng Amsterdam di Ambon. (Eka Murti/d’Traveler)

Ambon adalah salah satu kunci kekuasaan pemerintah kolonial di masa lalu. Tak ayal hingga kini masih menyimpan banyak peninggalan sejarah yang menarik wisatawan.

Beberapa wisata yang lekat dengan era kolonial seperti Benteng Victoria, Benteng Amsterdam, Monumen Gong Perdamaian Dunia, hingga Museum Siwalima.

3. Wisata Bahari yang Memikat

Pantai Ora. (Andy Pattihua/d’Traveler)

Ambon dikenal memiliki wisata bahari yang memesona. Salah satu yang tersohor ke mancanegara misalnya Pantai Ora.

Adapun pantai itu memiliki panorama pasir putih dan air yang jernih. Pantai itu langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik.

4. Dikenal Sebagai Kota Musik

Ilustrasi Ambon Kota Musik Dunia. (detikcom)

Ambon telah ditetapkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia oleh UNESCO sejak tahun 2019. Mengutip laman Kemenparekraf, salah satu alasan Ambon terpilih adalah karena musik berfungsi sebagai media pemersatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Ambon.

Terpilihnya Ambon sebagai Kota Musik Dunia tak terlepas dari infrastruktur penunjang berupa penyediaan studio rekaman, sekolah musik, hingga gedung pertunjukan seni di Taman Pattimura.

Nama besar musisi Tanah Air pun banyak yang berasal dari sana, misalnya saja alm Glenn Fredly, Benny Likumahuwa, Monita Tahalea, Marcello Tahitoe (Ello), Ruth Sahanaya, dan banyak lainnya.

Selain itu, alat musik ukulele yang tersebar di penjuru Indonesia juga pertama kali masuk ke Indonesia melalui Ambon. Gitar kecil itu sejatinya berasal dari Hawaii yang ditemukan sekitar tahun 1879.

Ukulele masuk ke Ambon lewat armada Portugis pimpinan Alfonso Albuquerque saat ke Kepulauan Maluku.

5. Jalur Rempah

Ilustrasi rempah-rempah. (Pixabay/zlatev73)

Dalam buku perjalanan perjalanan Suma Oriental ciptaan seorang portugis Tome Pires, ia menuliskan bahwa Kepulauan Maluku yang termasuk Ambon, Ternate, dan Banda, sebagai kepulauan rempah.

Mengutip jalurrempah.kemendikbud.go.id, Kepulauan Maluku sudah tercatat menjadi jalur rempah bahkan sejak abad ke-14. Dengan Pelabuhan Hitu yang menjadi daerah lalu lintas perdagangan cengkeh yang dilakukan orang Belanda.

Lalu pada abad ke-16, penanaman cengkeh dimulai di Ambon dan Kepulauan Seram.

Pada abad ke-17, Kota Ambon berkembang sebagai pelabuhan transit yang digunakan VOC sebelum tiba di Banda atau untuk kembali ke Batavia. Pelabuhan Ambon digunakan sebagai tempat alih muatan dan transit.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version