
Rasa asam pada kopi bisa berdampak negatif, terlebih jika dikonsumsi saat menjalani puasa. Supaya kondisi lambung aman, perhatikan tips ini untuk mengurangi kadar asam kopi.
Kopi memiliki karakteristik rasa alami, yakni pahit dan asam. Bagi para pecinta kopi, rasa kuat dan segar itu akan menambah profil tersendiri pada secangkir kopi.
Namun, bagi sebagian orang, rasa asam tersebut justru menjadi tantangan. Khususnya bagi mereka yang memiliki kondisi lambung sensitif atau berjuang melawan refluks asam.
Karenanya, minum kopi saat Ramadan bisa berisiko bagi kesehatan. Namun, kadar asam pada kopi bisa dikurangi, sehingga lebih aman untuk sistem pencernaan.
1. Apa itu kadar asam pada kopi?
Biji kopi robusta lebih sedikit asam daripada Arabika. Foto: iStock
|
Sebelum itu, kenali dulu apa itu kadar asam pada kopi. Dikutip dari Kimbo Coffee, kadar asam pada kopi merupakan profil rasa yang alami yang disukai pecinta kopi.
Jika diukur dengan skala pH, biasanya kadar asam pada kopi berada di antara 4,85 dan 5,10. Jumlah ini cukup asam dibandingkan minuman lainnya.
Kadar asam itu dihasilkan dari kandungan asam, seperti klorogenat, sitrat, dan malat. Di samping dapat memberikan rasa yang unik, kandungan itu juga dapat mengiritasi perut yang sensitif.
Tingkat keasaman pada kopi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari jenis biji kopi, metode pemanggangan, dan teknik penyeduhan.
2. Jenis biji kopi
Pilihlah biji kopi yang tepat dengan kadar asam yang rendah. Untuk jenisnya, bisa pilih kopi Robusta yang secara alami punya tingkat keasaman yang rendah.
Beberapa biji kopi yang terkenal dengan tingkat keasaman yang rendah antara lain, Brasil, India, dan Sumatera. Biji kopi tersebut punya karakteristik yang halus.
Berbeda dengan biji Arabika yang cenderung lebih asam karena umumnya tumbuh di dataran yang tinggi.
Tips menyeduh kopi untuk mengurangi kadar asam ada di halaman selanjutnya.
Simak Video “Video: Hasil Sampling BPOM Terkait Produk Pangan Selama Ramadan“
[Gambas:Video 20detik]