Kamis, November 14


Jakarta

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki membuat begitu banyak yang ditutup. Ada begitu banyak pembatalan penerbangan imbas penutupan ini.

Total ada lima bandara di seluruh Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditutup imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Salah satunya, Bandara Frans Sales Lega Ruteng, di Kabupaten Manggarai yang ditutup hingga batas waktu belum ditentukan.

“Operasional bandara Frans Sales Lega untuk sementara waktu dihentikan karena terdampak sebaran abu vulkanik gunung Lewotobi laki-laki,” kata kepala Bandara Frans Sales Lega Ruteng, Punto Widaksono, Minggu (10/11/2024).


Punto belum bisa memastikan kapan bandara itu bisa beroperasi kembali. Pihaknya menunggu informasi Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) dan hasil papper test yang dilakukan secara berkala untuk mengetahui ada atau tidaknya sebaran abu vulkanis di bandara.

“Penutupan sementara bandara Frans Sales Lega sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menunggu informasi BMKG dan hasil papper test,” ujar Punto.

Ia mengatakan pada penutupan hari pertama kemarin, terdapat satu penerbangan perintis yang membatalkan penerbangan. Pada hari ini, satu penerbangan reguler membatalkan penerbangannya.

Berikut lima bandara yang ditutup imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki:

1. Bandara Soa di Kabupaten Ngada.

2. Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende.

3. Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

4. Bandara Frans Seda di Maumere.

5. Bandara Frans Sales Lega di Manggarai.

Empat Penerbangan Batal Tiap Hari

Bandara Soa di Kabupaten Ngada menjadi salah satu yang terdampak erupsi. Bandara tersebut ditutup sementara mulai kemarin hingga hari ini. Empat penerbangan reguler setiap hari batal terbang ke dan dari bandara Soa selama bandara ditutup.

“Bandara Soa ditutup sementara kemarin dan hari ini,” kata Kepala Bandara Soa, Yudha AS Ndoen, Minggu.

Yudha mengatakan penutupan sementara Bandara Soa karena ada sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di bandara tersebut. Sebaran abu vulkanik bisa membahayakan penerbangan.

Baca artikel selengkapnya di detikBali

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version