Kamis, Desember 26

Jakarta

Stonehenge adalah monumen kuno di Inggris yang terkenal dan masih diselimuti misteri. Namun sekarang, tujuan pembangunan Stonehenge mungkin telah terungkap.

Stonehenge terdiri dari beberapa batu besar (dikenal sebagai megalit) yang disusun dalam bentuk lingkaran. Pembangunannya dimulai sekitar 5.000 tahun silam, dengan beberapa perubahan dan penambahan selama dua milenium berikutnya.

Beberapa hipotesis diajukan untuk menjelaskan tujuannya, dari observatorium yang selaras dengan siklus Matahari dan Bulan hingga situs pemujaan leluhur. Beberapa hipotesis menunjukkan situs itu berfungsi sebagai pusat upacara atau keagamaan, mungkin melibatkan ritual pemakaman terkait pemakaman Neolitik di dekatnya.


Selain itu, mungkin juga berfungsi untuk perdagangan atau pertemuan sosial. Namun tujuan pasti Stonehenge tetap jadi salah satu misteri prasejarah yang bertahan lama.

Kini, peneliti menemukan bukti baru yang menunjukkan pembangunan Stonehenge bertujuan untuk menyatukan masyarakat di seluruh Inggris. Mereka meyakini orang dari era Neolitikum mungkin merekonstruksinya untuk menyatukan semua orang di Inggris kuno, karena banyak orang Eropa menetap di sana antara tahun 2620 dan 2480 SM.

“Mereka pasti telah melakukan koordinasi yang signifikan di seluruh Inggris, orang-orang benar-benar bekerja sama, pada masa sebelum telepon dan email untuk mengorganisasi upaya semacam itu,” cetus Mike Parker Pearson, profesor Institut Arkeologi University College London.

“Selain itu, jika Anda melihat tata letak beberapa rumah di Durrington Walls dekat Stonehenge, ada kemiripan yang mencolok dalam arsitekturnya dengan yang ditemukan jauh di utara Kepulauan Orkney,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Unilad, Minggu (22/12/2024).

Peneliti menemukan ribuan batu lain yang tersebar di seluruh Inggris karakteristiknya mirip dengan Stonehenge. “Wawasan baru ini memperluas pemahaman kita secara signifikan tentang apa tujuan awal Stonehenge. Ini menunjukkan situs di Dataran Salisbury ini penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sana, tapi juga di seluruh Inggris, sehingga mereka membawa monolit besar yang terkadang berjarak ratusan mil ke satu lokasi ini,” papar Mike.

Selain itu juga ditemukan bahwa lebih dari separuh masyarakat Neolitikum yang tinggal di dekat area Stonehenge bahkan bukan berasal dari area tersebut Hal ini menunjukkan pentingnya situs tersebut bagi masyarakat di zaman itu.

“Fakta bahwa semua batunya berasal dari daerah yang jauh, yang membuatnya unik di antara lebih dari 900 lingkaran batu di Inggris, menunjukkan lingkaran batu tersebut mungkin memiliki tujuan politik sekaligus agama, sebagai monumen pemersatu masyarakat Inggris, merayakan hubungan abadi mereka dengan leluhur dan kosmos,” tambah Mike.

(fyk/hps)

Membagikan
Exit mobile version