Kamis, Maret 6


Jakarta

Provinsi Bali menyumbang sebagian besar devisa pariwisata nasional. Jumlahnya mencapai 44 persen atau hampir setengah devisa dari sektor pariwisata itu sendiri.

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkap Provinsi Bali menyumbang Rp 107 triliun atau 44 persen devisa sektor pariwisata nasional pada 2024. Hal itu diungkapkan Koster dalam pidato pertamanya saat sidang paripurna DPRD Bali, Selasa (4/2/2025).

“Ekonomi Bali sangat tergantung sektor pariwisata. Oleh karena itu, ke depan harus melakukan transformasi untuk menata struktur dan fundamental perekonomian Bali agar lebih seimbang antara sektor pariwisata dengan sektor bukan pariwisata,” kata Koster.


Menurut dia, industri pariwisata memiliki kontribusi paling tinggi bagi pertumbuhan Bali yakni 66 persen. Koster menjelaskan kontribusi pariwisata Bali didominasi oleh wisatawan mancanegara (wisman).

Pada 2024, dia berujar, jumlah wisman yang pelesiran ke Pulau Dewata mencapai 6,6 juta orang. Sementara secara nasional, jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak 13,9 juta orang.


Wisatawan nusantara (wisnus) belum pulih

Di sisi lain, Koster menyoroti belum pulihnya kunjungan wisatawan nusantara dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Ia membeberkan jumlah turis domestik yang datang ke Bali sepanjang tahun 2024 sebanyak 9,6 juta orang.

Padahal, Koster melanjutkan, kunjungan wisatawan domestik sebelum pagebluk COVID-19 bisa mencapai 10,5 juta orang. Politikus PDIP itu menduga harga tiket pesawat yang mahal turut menyebabkan rendahnya kunjungan wisatawan domestik.

“Usut punya usut, ekonomi nasional belum pulih betul dan juga tiket penerbangan nasional itu cukup tinggi. Sehingga, kurang memungkinkan masyarakat Indonesia terbang berwisata ke Bali,” pungkasnya.

Baca artikel selengkapnya di detikBali

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version