Jakarta –
Berbeda dengan kafe kekinian pada umumnya, kafe berkonsep slow bar menawarkan pelayanan yang berbeda. Mulai dari teknik seduh hingga hospitality.
Belakangan ini kafe slow bar tengah banyak digandrungi anak-anak muda. Kafe slow bar pun sudah banyak ditemukan di berbagai daerah bersanding dengan kafe kekinian atau fast bar.
Meskipun kafe slow bar lebih cenderung minimalis, tetapi pelayanan yang diberikan barista kepada pengunjung sangat berbeda dengan saat ngopi di kafe kekinian.
Pasalnya, ada beberapa hal yang berbeda antara kafe slow bar dan fast bar. Perbedaan tersebutlah yang menjadi ciri khas tersendiri.
Berikut ini ciri-ciri kafe yang berkonsep slow bar:
1. Teknik seduh
Kafe slow bar menggunakan teknik seduh manual brew. Foto: iStock
|
Sesuai dengan namanya ‘slow bar’, artinya teknik penyeduhan lebih lambat karena menggunakan teknik ‘manual brew’ atau seduh manual. Berbeda dengan kafe pada umumnya yang menggunakan mesin espresso.
Ada beberapa teknik manual yang biasa dipakai di kafe slow bar. Mulai dari aeropress, siphon, V60, French press, chemex, dan masih banyak lagi.
Namun, rupanya tidak semua slow bar menggunakan teknik seduh manual. Menurut Adi Taroepratjeka, instruktur Q-Grader Arabika, ada slow bar yang juga menggunakan mesin.
“Karena kalau buat rasa itu tergantung maunya seberapa kuat. Espresso pakai mesin itu stabil, kalau manual bisa lebih detail dan lebih lembut,” tutur Adi Taroepratjeka saat dihubungi detikFood (07/08/24).
2. Ada interaksi dengan barista
|
Ciri khas slow bar yang paling menonjol adalah adanya interaksi antar barista dan tamu. Adi Taroepratjeka menjelaskan bahwa slow bar tidak hanya sekadar menawarkan produk, tetapi pengalaman.
“Slow bar itu kan umumnya pakai manual brew. Proses penyeduhan yang memakan waktu, nah itu dimanfaatkan dengan berinteraksi dengan tamu,” ujar Adi Taroepratjeka.
Bahkan, tak sedikit penikmat kopi yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk bisa menikmati kopi dan berinteraksi dan saling berbagi, khususnya pengetahuan soal kopi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bahrel, owner dan barista di Long Road Coffee. Menurutnya, orientasi slow bar lebih kepada pelayanan kustomer.
“Jadi barista bisa bercerita deket sama kustomer, selain produk, kustomer bisa bercerita segala macem. Jadi, ada kedekatan tersendiri yang lebih intim,” tutur Bahrel saat ditemui detikFood di kafenya yang berlokasi di kawasan Jakarta Barat (08/05/24).
Ciri-ciri slow bar ada di halaman selanjutnya.
Simak Video “Nikmatnya Ngopi di Kafe Slow Bar Bergaya Australia Ini“
[Gambas:Video 20detik]