Minggu, Oktober 6


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan kasus kematian jemaah haji menjadi 376 jiwa menurut laporan yang diterima Jumat (5/7/2024). Dari kloter 553, lebih dari 70 persen di antaranya merupakan kelompok berisiko.

Rata-rata jemaah haji yang wafat merupakan lansia. Tren penyebab kematian jemaah masih didominasi penyakit jantung ronis (PJK) yaitu 88 orang, diikuti syok sepsis parah 62 orang.

Di tengah cuaca terik menyentuh 50 derajat Celcius, tidak sedikit jemaah haji yang juga dinyatakan meninggal karena heat stroke atau sengatan panas, bertambah satu orang, kini menjadi 9 kematian.


Berikut detail kasus kematian jemaah haji menurut laporan data Kepala Biro Komunikasi an Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi:

  • Penyakit jantung kronis: 88 orang
  • Gangguan syok sepsis: 62 orang
  • Syok kardiogenik: 45 kasus
  • ARDS: 36 kasus
  • Pneumonia: 28 kasus
  • Syok hypovolemic: 19 kasus
  • Gangguan aritmia jantung: 19 kasus
  • Perdarahan: 11 kasus
  • Heat stroke: 11 kasus
  • Gagal napas akut: 8 kasus

Sementara Klinik Kesehatan Haji mencatat sedikitnya iga penyakit terbanyak yakni pneumonia, gagal jantung, hingga hipertensi. Tren serupa tidak jauh berbeda dilaporkan RS Arab Saudi, banyak jemaah haji mengalami gangguan jantung iskemik hingga pneumonia.

Masing-masing merawat lebih dari seribu hingga dua ribu jemaah haji.

(naf/suc)

Membagikan
Exit mobile version