Rabu, November 27

Jakarta

Menyoroti perkembangan bisnis kopi, Indonesia Coffee Academy membagikan tips untuk ikut andil dalam tren kopi di tahun depan. Tiga tips ini bisa ditiru!

Bagi pecinta kopi maupun mereka yang hendak memulai bisnis kopinya, penting untuk melek terhadap tren yang sedang berlaku. Layaknya topik yang diminati banyak orang lainnya, kopi juga berjalan dengan dinamis sehingga trennya kerap berkembang dari waktu ke waktu.

Perkembangan tren kopi baik dari jenis hingga racikannya bukan tak mungkin untuk diprediksi. Asalkan memiliki data dan memahami siklusnya. Hal ini yang kemudian dimiliki dan diterapkan oleh Indonesia Coffee Academy untuk memprediksi tren kopi yang akan datang.


Donna Elvina, selaku Head of Indonesian Coffee Academy, dalam Coffee Class di Bandung bersama detikfood memaparkan beberapa tips yang dapat diikuti. Ada komponen-komponen inti yang dapat dilakukan untuk membaca tren kopi di masa mendatang.

Berikut ini 3 tips mengikuti tren kopi dari Indonesia Coffee Academy:

Donna Elvina selaku Head of Indonesia Coffee Academy sebut bahwa kemasan produk memiliki andil untuk menyatu dengan tren. Foto: detikcom/Diah Afrilian

1. Kreasi kemasan

Sebagai salah satu yang berkecimpung secara aktif baik dalam pengumpulan data maupun bisnis kopi di Indonesia, Indonesia Coffee Academy (ICA) mencatat bahwa kemasan memiliki pengaruh yang besar. Seringkali kemasan menjadi komponen produksi yang ditekan oleh pemilik bisnis.

Padahal menyesuaikan kemasan dengan pangsa pasar yang dituju penting untuk mempromosikan produk itu sendiri. Misalnya ketika hendak menyasar generasi milenial dan Z, penting untuk mendesain kemasan kopi lebih eye catching, berwarna, tetapi tetap memiliki keunikan.

Ada juga inovasi yang dapat dilakukan melalui kemasan kopi yaitu dengan membuat ukuran yang tak biasa. Dibandingkan kopi botolan yang sudah terlalu banyak dibuat, akhir-akhir ini kopi dengan kemasan galon juga mulai diminati dengan produk yang belum terlalu banyak dihadirkan.

2. Kolaborasi

Ketika ingin mendapatkan sorotan di tengah persaingan, cara paling baik yang dapat dilakukan ialah dengan kolaborasi. Berkolaborasi artinya menambah teman sekaligus mengurangi pesaing dari pasar yang sama.

Bukan hal yang tak mungkin bagi pebisnis kopi berkolaborasi bersama konten kreator atau suatu media yang sedang digandrungi anak muda. Donna Elvina memberi contoh dalam pernyataan ini adalah kolaborasi antara Anomali Coffee dengan Vindes Saker.

Berkolaborasi dengan pihak yang memiliki komunitasnya sendiri juga akan memudahkan untuk mengenal lebih dalam minat dari pasar yang diharapkan. Dengan begitu memproduksi produk yang sudah pasti mendapatkan perhatian akan jauh lebih mudah.

Tips memahami tren kopi lainnya ada di halaman berikutnya.

Simak Video “Belajar Identifikasi Aroma dan Rasa Kopi
[Gambas:Video 20detik]

Membagikan
Exit mobile version