Jakarta –
Kementerian Agama (Kemenag) RI telah merilis Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H/2025 M. Berdasarkan jadwal tersebut, jemaah haji Indonesia 2025 berangkat mulai tanggal 2 Mei 2025.
Beberapa bulan jelang keberangkatan haji 2025, jemaah perlu melakukan persiapan haji untuk kelancaran ibadah di tanah suci. Berikut informasinya.
Dilansir situs Kemenag RI, ada tiga hal yang harus diperhatikan calon jemaah haji sebagai persiapan sebelum berangkat haji ke tanah suci. Ini poin-poinnya.
- Jemaah haji perlu menyiapkan kondisi fisiknya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi. Perubahan cuaca menjadi tantangan sendiri dalam pelaksanaan ibadah haji.
- Penting bagi jemaah haji untuk mematuhi arahan petugas haji, terutama terkait barang bawaan. Fokuskan niat hanya untuk beribadah, bukan untuk hal-hal lain.
- Pelajari tentang manasik haji. Pemerintah telah memperbarui materi manasik haji dengan menambahkan nilai filosofis, tasawuf, dan fikih, sekaligus informasi teknis yang perlu diingat oleh jemaah.
11 Larangan saat Berihram
Menurut situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, ihram adalah niat mulai menjalankan haji atau umrah. Berikut daftar larangan saat berihram.
- Memakai baju berjahit yang membentuk anggota badan (untuk laki-laki)
- Menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan (untuk perempuan)
- Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan
- Bercumbu atau bersetubuh
- Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor
- Menutup muka dengan cadar (perempuan)
- Memburu dan menganiaya atau membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh
- Menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi
- Menutup kepala yang melekat, seperti topi atau peci dan sorban (untuk laki-laki)
- Memakai wangi-wangian (kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah)
- Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit (laki-laki).
6 Tips Cegah Kelelahan Bagi Jemaah usai Penerbangan Haji
Kelelahan pada jemaah haji usai penerbangan dapat terjadi pada setiap kloter, apalagi pada jemaah haji lanjut usia (lansia). Berikut enam tips agar tidak kelelahan setelah penerbangan haji.
- Jemaah harus mengenali kondisi dan kekuatan diri sendiri hingga mendengar alarm tubuh, seperti kepala berat, kaki terasa panas, lemas dan pusing.
- Ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, jemaah harus mampu mengenali kemampuan diri dan tidak perlu memaksakan ibadah. Lebih baik fokus dan tabung energi pada inti ibadah haji, yaitu saat wukuf di Arafah.
- Penting bagi jemaah haji agar selalu cukup minum air, jangan menunggu haus dan lebih bagus jika ditambah oralit.
- Kekurangan elektrolit dan cairan dapat memicu kelelahan dan keluhan lemas.
- Jemaah diimbau menjaga asupan nutrisi. Konsumsi makanan dan buah dengan cukup.
- Jemaah juga diimbau agar tidur cukup, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Simak Video: Menag Lobi Menhaj Saudi Minta Jumlah Pendamping Haji Ditambah
[Gambas:Video 20detik]
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu