Selasa, November 5

Jakarta

Tanggal 29 Maret 2024 diperingati beberapa hari penting nasional. Untuk tahun ini, tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

Hari penting nasional yang diperingati pada tanggal 29 Maret ada Hari Filateli Nasional dan Hari Lahir KAMMI. Dan menurut SKB 3 Menteri, tanggal 29 Maret 2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional peringatan Wafat Yesus Kristus.

Menurut SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, tanggal 29 Maret 2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional peringatan Wafat Yesus Kristus. Sebelumnya nama hari libur ini adalah Wafat Isa Almasih.


Perubahan nomenklatur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus pada hari libur nasional ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2024 lalu. Termuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur.

Wafat Yesus Kristus atau disebut juga Hari Jumat Agung merupakan salah satu hari penting keagamaan bagi umat Kristiani. Sebagai hari penting keagamaan, peringatan Jumat Agung di Indonesia ditetapkan sebagai hari libur nasional keagamaan.

Menurut situs Kemenag, Jumat Agung adalah hari Jumat sebelum Paskah yang merupakan hari suci umat Kristiani untuk mengenang wafatnya Isa Almasih atau Yesus Kristus. Jumat Agung juga termasuk dalam rangkaian Tri Hari Suci Paskah.

Tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Filateli Nasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filateli adalah koleksi dan penyelidikan tentang prangko dan meterai; pengumpulan prangko. Sementara kolektornya disebut filatelis.

Tujuan Hari Filateli adalah untuk memperingati perkembangan prangko dari masa ke masa. Menurut catatan redaksi detikcom, sejarahnya berawal dari para kolektor prangko yang berkumpul di Batavia (Jakarta) pada 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli dengan nama “Postzegelverzamelaars Club Batavia”.

Organisasi tersebut terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, berbagai aspirasi lokal dari beberapa wilayah di Indonesia mencetuskan organisasi yang sama, bernama “Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars” yang diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkumpulan tersebut berganti nama menjadi “Algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia”. Kemudian, pada tahun 1953, berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Organisasi tersebut mengalami pergantian nama sebanyak dua kali, seperti Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, dan menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini.

Hari Filateli Indonesia diresmikan oleh komunitas penggemar prangko yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) pada saat FIAP EXCO Meeting di Yogyakarta, pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis se-Asia Pasifik. Hari Filateli Nasional 29 Maret ditetapkan pertama kali pada tahun 2006 yang ditandai dengan penerbitan prangko seri Hari Filateli.

Tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Lahir KAMMI, organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Berdiri pada 29 Maret 1998 di Malang, KAMMI merupakan organisasi mahasiswa yang lahir karena keprihatinan akan krisis nasional di Indonesia pada tahun 1998.

Menurut situs resminya, KAMMI dicetuskan pertama kali pada 29 Maret 1998 pukul 13.00 di Malang dan dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang. Tujuan dibentumnya KAMMI adalah sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional 1998 di Indonesia.

KAMMI lahir dari kelompok mahasiswa yang tergabung dalam FSLDKN (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saat itu, para mahasiswa sedang berdiskusi tentang masalah krisis di Indonesia.

Namun, proses diskusi yang berlangsung panjang tidak membuahkan kesepakatan. Setelah forum FSLDKN selesai, pembahasan di luar forum masih berlanjut dan terbentuklah KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Momentum tersebut diperingati sebagai Hari Lahir KAMMI.

(wia/jbr)

Membagikan
Exit mobile version