Kamis, Juli 4


Jakarta

Pramac dan Ducati resmi ‘cerai’ pada akhir musim. Keduanya resmi mengakhiri kontrak yang telah terjalin selama 20 tahun lebih. Benarkah ada peran Marc Marquez di balik putusnya hubungan Pramac dan Ducati?

Disitat dari Motorsport, Selasa (2/7) General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna mengatakan, Pramac mungkin masih bersama Ducati musim depan seandainya Marc Marquez mau menerima pinangan tim satelit tersebut. Namun, pada akhirnya, The Baby Alien pindah ke tim pabrikan.

Meski demikian, Gigi tak lantas menyalahkan Marquez yang menolak pinangan Pramac musim depan. Sebab, bagaimana pun juga, Ducati sebagai pabrikan punya strategi khusus untuk menempatkan pebalap 31 tahun itu di tim utama.


“Jika Marc gabung Pramac, semuanya akan berbeda. Tapi mempertahankan dua pebalap itu rumit. Meski begitu, ini bukan salah Marquez, karena kami harus memilih pebalap dan kami sadar bahwa mereka akan berakhir di pasar,” demikian tanggapan Gigi soal Marquez yang dituding biang kerok cabutnya Pramac dari Ducati.

Gigi Dall’Igna Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

Gigi sadar, menempatkan Marquez di tim utama punya banyak risiko. Namun, keputusan telah dibuat. Dia berharap, komposisi tim pabrikan musim depan bisa membawa lebih banyak keberhasilan.

“Kami tentu tak menempatkan Marquez di samping Bagnaia untuk mengevaluasi Pecco, seperti yang saya baca di beberapa surat kabar. Pecco itu pembawa bendera kami, dia telah memenangkan dua gelar bersama Ducati dan melakukan hal-hal luar biasa. Kami merasa sudah tepat memiliki dua pebalap terbaik dalam 1 tim,” jelasnya.

Sebelumnya, Paolo Campinoti selaku bos Pramac Racing mengatakan, pihaknya merasa sakit hati dengan Ducati yang hanya peduli pada pebalap-pebalap pabrikan. Hal itu terbukti ketika kru tim bersorak setelah Enea Bastianini menyalip Jorge Martin di MotoGP Italia.

“Saya menahan diri untuk waktu yang lama, karena hubungan pribadi dan persahabatan saya yang mendalam dengan Gigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse). Butuh waktu lama bagi saya buat mencernanya. Tapi, saya mengambil keputusan ketika melihat Bastianini menyalip Martin, di Mugello, membangkitkan antusiasme yang luar biasa di garasi Ducati,” kata Campinoti.

“Saya mengerti (di sana ada) Davide Tardozzi, tapi ada juga Claudio Domenicali dan semua orang. Tapi mengapa (mereka bersorak-sorai setelah Enea menyalip Martin di lap terakhir), bukankah Martin salah satu pebalap mereka?” tambahnya.

Selain itu, kata Campinoti, keputusan Ducati ‘melepas’ Martin dan lebih memilih Marquez di tim pabrikan juga menjadi alasan mengapa pihaknya tak mau melanjutkan kerja sama tersebut. Pramac sendiri telah menjalin kemitraan baru dengan Yamaha mulai musim depan.

(sfn/din)

Membagikan
Exit mobile version