Kamis, Maret 13


Jakarta

Hampir semua dari 20 kota paling berpolusi di dunia tahun lalu berada di Asia. Hanya ada satu yang di luar kawasan ini.

Mengutip CNN, Kamis (13/3/2025), mayoritas dari kota-kota ini yakni sebanyak 13 lokasi berada di negara dengan populasi terpadat di dunia, India. Lokasinya berada di kota dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Sebagian besar polusi dipicu oleh batu bara dan di mana ratusan juta orang tinggal di kota-kota besar yang macet dan padat.


Empat lainnya berada di negara tetangga, Pakistan, dan masing-masing satu di China dan Kazakhstan.

Satu-satunya kota di luar Asia yang masuk dalam daftar ini adalah N’Djamena, ibu kota Chad di Afrika tengah. Dalam skala lebih besar, ia dinobatkan sebagai negara dengan polusi udara terburuk.

Sementara itu, kota-kota dengan polusi terburuk di Amerika Utara semuanya berada di California.

Laporan dari IQAir, sebuah perusahaan Swiss yang melacak kualitas udara global, secara khusus mengamati partikel halus, atau PM2.5, salah satu polutan terkecil namun paling berbahaya.

PM2.5 berasal dari sumber-sumber seperti pembakaran bahan bakar fosil, badai debu, dan kebakaran hutan. Partikel ini sangat kecil yakni 1/20 dari lebar rambut manusia sehingga dapat bergerak melewati pertahanan tubuh dan bisa masuk ke dalam paru-paru atau aliran darah.

Partikel-partikel ini menyebabkan iritasi dan peradangan dan telah dikaitkan dengan masalah pernapasan dan penyakit ginjal kronis. Paparan dapat menyebabkan kanker, stroke, atau serangan jantung dan telah dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tingkat rata-rata tahunan PM2.5 tidak boleh melebihi 5 mikrogram per meter kubik.

Byrnihat, sebuah kota industri di timur laut India mencatat konsentrasi PM2.5 sebesar 128.2 tahun lalu. Jumlah itu lebih dari 25 kali lipat dari standar WHO.

“Rasanya sangat menyedihkan dan tak berdaya bahwa Byrnihat terus menduduki peringkat teratas,” ujar Suman Momin (26) yang tinggal di kota berpenduduk sekitar 70.000 jiwa ini.

Ia menyalahkan pabrik-pabrik di sekitar kota dan industri konstruksi yang berkembang pesat serta penebangan pohon sebagai penyebab udara beracun.

“Polusi sangat buruk saat ini, jarak pandang sangat buruk, ada debu di mana-mana, mata saya juga perih. Saya tidak keluar rumah tanpa masker,” katanya.

Dua belas kota lainnya yang masuk dalam 20 besar berada di India.

Ibu kotanya, New Delhi, tampil sebagai ibu kota paling tercemar di dunia selama enam tahun berturut-turut, dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 91.8.

Laporan ini juga mencantumkan enam kota satelit yang masuk dalam daftar, yakni Faridabad, Loni, Delhi, Gurugram, Noida dan Greater Noida.

Pada bulan November lalu, kabut asap yang menyesakkan tenggorokan menyelimuti Delhi, mengganggu penerbangan, menghalangi pandangan dari gedung-gedung dan mendorong kepala menteri kota ini untuk menyatakan “keadaan darurat medis”.

Menurut laporan tersebut, secara keseluruhan, India sebagai negara terpadat di dunia dengan 1,4 miliar orang turun dari peringkat ketiga ke peringkat kelima dari tahun sebelumnya.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version