Selasa, November 5


Jakarta

Dua pendaki asal Denpasar tersesat di Gunung Adeng, Bali, Sabtu (22/6/2024) malam. Tim SAR gabungan melakukan pencarian dan menemukan pendaki bernama Ivan Arianto Prastya (22) dan Matthew Albert Stoppies (23) selamat di ketinggian 1.442 mdpl pada hari Minggu (23/6).

Ivan dan Matthew tersesat di Gunung Adeng saat dalam perjalanan turun. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) I Nyoman Sidakarya mengungkapkan informasi adanya pendaki tersesat itu diterima dari seorang perempuan bernama Tasya pada Sabtu malam.

“Kami terima laporan ada dua pendaki, Ivan dan Matthew yang tersesat di Gunung Adeng Tabanan,” ujar Sidakarya, Minggu.


Dia menjelaskan Ivan dan Matthews mendaki Gunung Adeng Tabanan pada Sabtu (22/6/2024) malam. Padahal, cuaca saat itu sedang hujan dan suhu di lokasi dingin.

“Ada dua tim yang dibagi dalam pencarian tadi. Sejak jam 10 pagi tim gabungan bergerak mencari keduanya. Beberapa jam setelah dilakukan pencarian, keduanya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” beber Sidakarya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengungkapkan Ivan dan Matthew tiba di Gunung Adeng pada Sabtu malam melalui Pura Pucak Adeng menggunakan sepeda motor.

“Iya ditemukan pukul 12.35 Wita. Mereka datang Sabtu kemarin, sekitar jam 7 malam dari Pura Pucak Adeng,” kata Berata.

Sebelum mendaki dan tiba di Pura Pucak Adeng, keduanya sempat diingatkan warga, I Ketut Bajra, agar tidak mendaki di kawasan hutan Bukit Pucak Adeng.

Warga mengatakan kawasan tersebut bukan tempat pendakian, melainkan tempat suci. Namun, mereka tetap melanjutkan pendakian.

Puncaknya pada pukul 22.00 Wita, Ivan menghubungi pacarnya bernama Tasya dan memberikan informasi tengah tersesat di Gunung Adeng. Ivan juga mengatakan cuaca saat itu hujan dan suhunya dingin.

Menerima informasi tersebut, tim gabungan dipimpin Katim Basarnas Bali I Made Widiantara melakukan pencarian pada Sabtu malam. Pencarian juga dibantu polisi, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga Banjar Munduk Lumbang. Lantaran cuaca tidak mendukung, pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

“Setelah ditemukan Minggu siang, keduanya diberikan imbauan. Gunung Adeng bukan kawasan mendaki, tapi kawasan suci sehingga dilarang oleh warga di sana. Tak hanya mereka, kami berikan imbauan kepada semua pecinta alam yang suka mendaki,” tandas Berata.

Artikel ini telah tayang di detikbali

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version