Jumat, Juni 28


Jakarta

Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan kasus baru kematian jemaah haji sebanyak 22 orang, sehingga jumlahnya mencapai 166 jiwa. Data ini didapatkan dari total 213.275 jemaah haji dalam kloter 553, 75,9 persen di antaranya merupakan kelompok berisiko seperti lansia dan pengidap komorbid.

Ada 43 orang yang mengidap penyakit jantung kronis, 20 orang mengalami sepsis yang parah, 21 orang terkena syok kardiogenik, dan 18 acute respiratory distress syndrome. Sisanya, mengalami kondisi berikut:

  • 12 orang gangguan aritmia jantung
  • 8 orang syok hipovolemik
  • 6 kasus pneumonia
  • 4 kasus intracerebral haemorrhage
  • 4 kasus pulmonary embolism
  • 4 kasus kegagalan pernapasan akut

Sementara jemaah haji yang dirawat inap di RS Arab Saudi totalnya mencapai 780 pasien, tiga penyakit terbanyak yang dikeluhkan adalah pneumonia, gangguan jantung iskemik, dan diabetes melitus.


Dari total tersebut, masih ada 104 pasien yang dirawat. Pelayanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia mencatat tren yang tidak jauh berbeda. Pneumonia, hipertensi, hingga diabetes melitus menjadi penyebab terbanyak jemaah haji membutuhkan perawatan.

Jemaah yang melakukan rawat jalan di KKHI mencapai 1,387 orang, sementara mereka yang dirawat inap berada di kisaran 600 pasien.

(naf/naf)

Membagikan
Exit mobile version