Senin, September 30


Jakarta

Ada 13 saksi yang sudah diperiksa atas laporan aktris Nikita Mirzani terhadap Vadel Badjideh soal dugaan pelanggan UU Perlindungan Anak. Polisi juga menjelaskan siapa saksi A yang disebut sebagai anak antor ternama.

Salah satu saksi yang memberikan keterangan adalah anak dari aktor Tio Pakusadewo.

“Jadi betul untuk kesaksian yang diberikan salah satu anak figur itu betul (Anak Tio Pakusadewo),” kata PLH Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, Senin (30/9/2024).


Berdasarkan keterangan kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, juga dari polisi, hubungan antara anak Nikita Mirzani dan anak Tio Pakusadewo adalah teman curhat.

“Kebetulan anak tersebut atau teman dari LM mengetahui, kemudian mendengar. Itu yg diberikan. Keterangan-keterangan dari saksi yang kita harapkan itu diberikan oleh anak tersebut,” terang AKP Nurma Dewi.


Sebelumnya, pihak Nikita Mirzani mengatakan ada saksi kunci berinisial A yang sudah diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan merupakan anak seorang aktor.

“Iya betul (anak seorang aktor) karena saksi ini mendengar, jadi memang keterangan saudari A kita butuhkan, memberikan itu ke penyidik memang yang mengumpulkan. Sementara ini penyidik mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang melihat, mendengar, dan mengetahui kasus yang dilaporkan NM,” kata AKP Nurma Dewi di Polres Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Tim kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, hanya mengingat saksi berinisial A itu pernah menghubunginya dan menawarkan diri buat jadi saksi namun tak pernah tahu latar belakang keluarganya.

“Saya tidak tahu dia anak siapa, yang jelas dia berinisiatif sendiri, saya hormati, tiba-tiba dia telepon saya, ‘Bang saya yang tahu, izinkan saya menjadi saksi’. Tapi latar belakangnya saya tidak tahu, mungkin penyidik yang tahu,” kata Fahmi Bachmid.

Hubungan antara A dan anak Nikita Mirzani adalah teman curhat. A disebut mengetahui apa yang terjadi antara anak Nikita Mirzani dengan Vadel Badjideh.

“Teman curhat. Teman dia (anak Nikita Mirzani) telepon jam 2 malam sambil nangis-nangis, sangat dekat, dan dia yang sangat tahu,” cerita Fahmi Bachmid.

(ahs/pus)

Membagikan
Exit mobile version