Sabtu, Januari 4
Jakarta

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan capaian kinerja Polri di 2024. Jenderal Sigit juga mengungkap komitmen perbaikan Polri untuk tahun 2025.

Hal itu disampaikan Kapolri dalam rilis akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Jenderal Sigit membuka rilis akhir tahun dengan mengajak seluruh tamu undangan memanjatkan doa terhadap 987 anggota yang gugur sepanjang tahun ini.

“Sebelum memulai pemaparan, kami memohon izin mengajak rekan-rekan menundukkan kepala sejenak untuk mendoakan 987 Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) yang telah mendahului, baik yang gugur dalam bertugas maupun meninggal karena sakit,” kata Sigit di Ruang Rupattama Mabes Polri.


Jenderal Sigit mendoakan para anggota yang gugur diberikan tempat terbaik atas pengabdian serta perjuangan yang dilakukan selama ini. Dia juga mendoakan supaya keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan balasan atas pengabdian, pengorbanan dan perjuangan yang telah diberikan, serta semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta kekuatan, ucapnya.

Atas nama pimpinan Polri, Jenderal Sigit mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polri yang berjuang mengabdi sebagai Bhayangkara Negara.

Lantas apa saja capaian Polri selama 2024 dan komitmen perbaikan Polri di 2025? Simak berikut ini:

1. Selamatkan 1.794 Korban TPPO

Jenderal Sigit menyampaikan capaian kinerja Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri dalam rilis akhir tahun. Selama 2024, Satgas TPPO Polri telah menyelamatkan 1.794 orang korban TPPO.

Dia menyampaikan selama 2024 Satgas TPPO Polri telah menyelesaikan 621 perkara TPPO. Angka tersebut mengalami kenaikan 331 perkara atau 114 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 290 perkara.

“Peningkatan jumlah penyelesaian perkara ini tentunya juga berpengaruh pada menurunnya angka korban TPPO, dimana pada tahun 2024 terdapat 1.794 korban atau menurun 1.306 orang (42%) dibandingkan tahun 2023 sebanyak 3.104 orang,” kata Jenderal Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (31/12).

Sigit menyampaikan ada beberapa kasus TPPO yang menonjol dengan beragam modus yang berhasil diungkap oleh Satgas TPPO. Di antaranya TPPO jaringan Jerman sebanyak 5 tersangka dan 110 korban.

“Serta TPPO jaringan Australia dengan 2 tersangka dan 50 korban,” imbuhnya.

Sigit menyampaikan pihaknya akan terus memerangi kejahatan perdagangan orang melalui Satgas TPPO. Dengan kerja sama yang baik antara Satgas Polri dan stakeholder terkait, ia berharap tak ada lagi celah bagi pelaku perdagangan orang.

2. Turunkan Angka Kejahatan Terhadap Anak-Perempuan

Selain itu, Polri juga terus

[Gambas:Video 20detik]

menggencarkan penegakan hukum terhadap kejahatan perempuan, anak maupun kelompok rentan lainnya. Dalam catatan Polri terdapat 23.699 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak.

Adapun jenis kejahatan yang paling banyak dilaporkan tahun 2024 yaitu KDRT sebanyak 11.028 perkara. Tahun 2024 ini, angka kejahatan terhadap perempuan dan anak mengalami penurunan.

“Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 3.344 kasus atau 12,3% jika dibandingkan tahun 2023, dan Polri berhasil menyelesaikan sebanyak 12.374 perkara atau
52,2%,” ucap Sigit.

3. Bongkar 4 Kasus Narkoba Menonjol di 2024


Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Dok Istimewa).

Sigit menyampaikan capaian penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba selama 2024. Polri membongkar empat kasus narkoba menonjol dengan modus baru hingga melibatkan jaringan internasional.

“Guna mengoptimalkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba yang terus berkembang dengan berbagai modus baru dan melibatkan jaringan internasional, Polri menjalin kerja sama atau joint operation dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait baik di dalam maupun di luar negeri sehingga terdapat beberapa kasus kejahatan narkoba menonjol yang kami ungkap,” ujar Jenderal Sigit di Ruang Rupattama Mabes Polri.

Kasus pertama adalah pengungkapan Clandestine Laboratory di Jawa Barat. Tempat produksi narkoba itu berjalan kurang lebih 4 bulan. Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak 9 orang.


“9 tersangka yang berperan sebagai pengendali, pemodal, peracik dan pencetak obat keras dengan barang bukti berupa 1 juta butir obat keras yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 2,2 juta jiwa,” katanya.

Kemudian dibongkar juga kasus narkoba jaringan internasional Timur Tengah (Afghanistan-Aceh-Jakarta). Dalam kasus ini, barang bukti yang disita adalah 389 kg sabu senilai Rp 800 M.

Kasus ketiga adalah Clandestine Laboratory di Bali yang telah beroperasi selama 2 bulan. Dalam pengungkapan tersebut Polri mengamankan 4 tersangka yang berperan sebagai peracik dan pengemas serta telah menetapkan 4 DPO.

“Adapun barang bukti berhasil diamankan 1,2 juta butir happy five, 132,9 kg hashish dan bahan baku, serta 7,365 cartridge pod, serta 17 mesin produksi dengan estimasi nilai Rp 1,52 triliun yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 1,49 juta jiwa,” ucap Kapolri.

Terakhir, penangkapan DPO Internasional di Thailand atas kasus Clandestine Laboratory. Barang bukti yang diamankan antara lain 6.000 gram sabu, 108 gram kokain, 10.181 gram ganja, 485 gram hashish, 684 gram Mephedrone dan 520,032 Kg/L prekursor cair/padat dengan estimasi nilai Rp 11,5 miliar.

4. Polri Ungkap 1.280 Kasus Korupsi, Jerat 830 Tersangka

Jenderal Sigit juga memaparkan penanganan kasus korupsi yang dilakukan Polri selama 2024. Total, ada 1.280 kasus korupsi yang diungkap selama 2024.

Kapolri mengatakan Satgassus Pencegahan Tipidkor Polri telah melaksanakan 153 kegiatan koordinasi, 135 sosialisasi dan pendidikan antikorupsi serta Deteksi-Aksi-Monitoring pada 12 bidang pencegahan seperti dalam pelayanan kepabeanan, ketahanan pangan hingga bidang pertanahan selama tahun 2024. Menurutnya, deteksi Satgassus Pencegahan Tipidkor juga menemukan 67 tata kelola yang belum efektif dan berpotensi menimbulkan fraud sehingga ditindaklanjuti dengan mengirimkan 18 surat usulan perbaikan tata kelola kepada lembaga terkait.

“Setelah dilakukan upaya pencegahan namun masih terdapat mens rea maka Polri melakukan penegakan hukum secara tegas. Sebagai wujud komitmen dalam pemberantasan korupsi, Polri telah membentuk Kortastipidkor yang berperan mencegah dan menindak serta mengamankan aset hasil kejahatan korupsi,” ujarnya.

Sigit mengatakan jajarannya mengungkap 1.280 perkara korupsi selama tahun 2024. Dari jumlah itu, Polri telah menyelesaikan 431 perkara atau 33,7% dan menjerat 830 orang sebagai tersangka.

“Adapun salah satu kasus yang berhasil diungkap oleh Polri pada tahun 2024 adalah dugaan korupsi pada pembangunan Proyek Strategis Nasional Bendungan Marga Tiga di Provinsi Lampung yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 43,3 miliar. Terhadap perkara tersebut, Polri menetapkan 4 tersangka dan perkara telah dilimpahkan ke Kejaksaan,” kata Sigit.

Dari kasus-kasus itu, Polri telah mengidentifikasi kerugian keuangan negara senilai Rp 4,8 triliun. Polri juga menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap para tersangka korupsi.

“Sehingga berhasil melakukan asset recovery sebanyak Rp 887 miliar,” ujarnya.

5. Narkoba Senilai Rp 8,6 T Disita Polri di 2024

Jenderal Sigit mengungkap Polri telah menyelesaikan lebih dari 36 ribu perkara narkoba sepanjang 2024. Dari perkara itu, jumlah narkoba yang disita senilai Rp 8,6 triliun.

Sigit menyebut dari penanganan itu, 40,4 juta jiwa berhasil diselamatkan dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Sepanjang tahun 2024, Polri berhasil menyelesaikan 36.174 perkara atau 84,47% dari total 42.824 perkara yang telah dilakukan pengungkapan. Dari seluruh perkara tersebut, kami berhasil menyita barang bukti berbagai jenis narkotika yang siap diedarkan dengan nilai diperkirakan mencapai Rp 8,6 triliun. Atas keberhasilan pencegahan peredaran barang bukti narkoba tersebut, diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba,” ucap Sigit.

6. Polri Jerat 1.918 Tersangka Judi Online

Sepanjang 2024, Polri telah melakukan penegakan hukum terhadap 4.926 perkara perjudian. Dari jumlah tersebut, 3.526 perkara atau 71,58% di antaranya telah diselesaikan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 1.007 perkara atau 39,97% bila dibandingkan tahun 2023 sebesar 2.519 perkara.

“Dari seluruh perkara yang berhasil diungkap, 1.611 perkara diantaranya merupakan tindak pidana perjudian online yang melibatkan 1.918 tersangka yang berperan sebagai bandar, admin, operator, telemarketing, endorse, pengepul, hingga pemain,” kata Jenderal Sigit saat acara rilis akhir tahun di Mabes Polri.

Sigit menuturkan 343 perkara telah selesai diproses, sementara, 1.243 perkara dalam proses penyidikan. Jenderal Sigit mengungkapkan terhadap para pelaku juga diterapkan sangkaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

“Tidak hanya sampai di situ, kami juga menerapkan pasal persangkaan TPPU yang diharapkan dapat memberikan deterrence effect terhadap para pelaku,” ungkapnya.

Sigit menyampaikan dari kasus judi online, Polri telah menyita barang bukti mulai dari aset bangunan hingga uang puluhan miliar. Selain itu, ratusan ribu situs judi online diajukan kepada kementerian terkait untuk dilakukan pemblokiran.

“Kami menyita barang bukti berupa tanah dan bangunan, perhiasan, perangkat elektronik, kendaraan mewah, rekening dan akun e-commerce, emas maupun uang tunai senilai Rp 61,072 miliar, serta mengajukan pemblokiran terhadap 126.447 situs judi online,” imbuhnya.

7. Polri Tangkap Buron-buron High Profile


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Agung Pambudhy)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap deretan buron yang berhasil ditangkap selama 2024. Buron ini merupakan high profile.

“Pada tahun ini kami juga telah berhasil melakukan handing over atau penjemputan dan pemulangan terhadap 10 buronan Indonesia di luar negeri beberapa di antaranya yang merupakan high profile,” kata Jenderal Sigit.

Sigit mengatakan buron high profile yang ditangkap tahun 2024 adalah WN China Shi Zengdi serta WNI Lisni dan Andi Herdiansyah yang ditangkap di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Shi Zengdi merupakan aktor intelektual online scam yang merugikan 800 WNI.


Penjemputan tersangka Shi Zengdi di Abu Dhabi berkat kerja sama police to police antara Divhubinter Polri, Direktorat Siber Polri, dan NCB Interpol. Shi Zengdi kemudian diserahkan oleh pihak NCB Interpol Abu Dhabi dan telah tiba di Indonesia pada Kamis (27/6/2024).

Polri juga menangkap buron narkoba Roman Nazarenko atau RN di Bangkok, Thailand. Roman merupakan jaringan Hydra yang menguasai pasar di Bali.

Roman dan jaringannya kerap memanfaatkan turis-turis asing di Bali untuk membangun laboratorium narkoba. Dalam jaringan Hydra ini, Roman berperan sebagai pengendali lab narkoba.

Roman merupakan otak dari laboratorium narkoba di Bali yang dibongkar Polri pada Mei 2024. Saat penggerebekan oleh polisi, Ramon tidak berada di lokasi dan kabur ke Thailand.

“Selanjutnya, kami juga telah membantu pemulangan 7 WNA subjek red notice salah satunya di antaranya buronan high profile Thailand yang terlibat dalam kasus narkotika atas nama Chaowalit Thongduang,” kata Jenderal Sigit.

Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod ditangkap di Indonesia setelah 7 bulan melarikan diri. Dia terlibat kasus pembunuhan.

8. Tindak 2 Juta Lebih Pelanggaran Lalin

Polri menindak 2 juta lebih pelanggaran lalu lintas sepanjang 2024. Jumlah pelanggaran lalu lintas itu berdasarkan penindakan E-TLE maupun non-ETLE.

“Sepanjang tahun 2024, telah dilakukan penindakan pelanggaran lalu lintas melalui 1.683.987 tilang non-E-TLE, dan 460.246 tilang E-TLE,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rilis Akhir Tahun 2024 Polri di Mabes Polri.

Kapolri menyampaikan sepanjang 2024, jumlah kecelakaan di Indonesia sebanyak 143.953 kasus. Jumlah ini menurun 5,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Selain itu, dalam mendukung terwujudnya kamseltibcar lantas, Polri juga melakukan inovasi berbasis digital dengan mengembangkan Integrated Road Safety Management System, membangun 55 Command Center, mengintegrasikan 3.341 CCTV pada berbagai RTMC, membangun smart city, dan memperluas penerapan E-TLE di 1.751 titik, yang terdiri dari E-TLE statis (mobile handled, speed cam, mobile on board, weight in motion) maupun E-TLE portabel yang terhubung dengan sistem face recognition, sehingga lebih akurat dalam mendeteksi pelanggar lalu lintas,” kata Kapolri.

9. Kolaborasi TNI-Polri Selamatkan Pilot Susi Air di Papua

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kolaborasi TNI-Polri dalam keberhasilan menyelamatkan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia menyebut operasi penyelamatan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan sandera maupun masyarakat yang berada di tanah Papua.

Mulanya, Jenderal Sigit mengatakan jajarannya melakukan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz 2024 di Papua. Menurutnya, Operasi Rasaka Cartenz sebagai garda terdepan untuk melakukan upaya peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan.

Tak hanya itu, kata Sigit, operasi itu dilakukan untuk membangun komunikasi bagi seluruh masyarakat Papua dengan tujuan ‘To win The Hearts and Mind The People of Papua’.

“Selaras dengan upaya tersebut, Polri telah melakukan pendekatan soft approach melalui penyelenggaraan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz 2024 dengan menjadikan Binmas Noken sebagai garda terdepan untuk melakukan upaya peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan, serta membangun komunikasi sosial inklusif bagi seluruh masyarakat Papua dengan tujuan “To win The Hearts and Mind The People of Papua,” kata Jenderal Sigit.

Di sinilah, Jenderal Sigit mengungkap operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB. Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marhtens disandera oleh KKB Egianus Kogoya.

“Sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas KKB dan KKP, kami juga menyelenggarakan beberapa Operasi, mulai dari Operasi Damai Cartenz yang melakukan tindakan hard approach guna menanggulangi aksi gangguan KKB, KKP maupun jaringannya yang didukung giat intelijen dan kehumasan,” ujar Jenderal Sigit.

“Operasi Paro yang bertugas melakukan penyelamatan sandera pilot Susi Air a.n. Kapten Philips Mark Marhtens dan penindakan terhadap kelompok Egianus Kogoya,” sambungnya.

Sigit mengatakan, pada 21 September 2024, Polri bersama TNI berhasil membebaskan pilot Susi Air. Jenderal Sigit menyebut penyelamatan memperhatikan keselamatan pilot Susi Air dan warga di tanah Papua.

“Syukur alhamdulillah pada tanggal 21 September 2024, Polri bersama dengan TNI dan segenap elemen masyarakat telah berhasil membebaskan sandera dengan tetap memperhatikan keselamatan sandera maupun masyarakat yang berada di tanah Papua,” ujarnya.

10. Komitmen Perbaikan Internal Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya melakukan perbaikan di tubuh internal Polri. Ribuan personel yang melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik telah ditindak tegas.

“Terkait dengan pengawasan, Polri tentunya melakukan perbaikan terhadap pengawasan salah satunya dengan memanfaatkan transformasi pengawasan berbasis digital sebagai wujud komitmen untuk membuka ruang pengawasan seluas-luasnya dengan melibatkan pengawasan pimpinan, masyarakat, serta pengawas internal dan eksternal sebagai katalisator pembenahan secara berkelanjutan,” kata Jenderal Sigit.

Pengawasan dilakukan oleh pimpinan berdasarkan Perkap Nomor 2 Tahun 2022 tentang pengawasan melekat. Selain itu, Polri juga membuka ruang kepada masyarakat untuk mengawasi kinerja melalui media sosial, seperti WhatsApp Yanduan kasatwil, Dumas Presisi, dan WhatsApp Yanduan Propam yang digunakan untuk merespon permasalahan dan isu yang berkembang di tengah masyarakat secara cepat dan tepat.

“Tidak hanya itu,, Polri juga melakukan pengawasan internal yang dilakukan oleh Propam, Itwasum, dan Wassidik melalui aplikasi E-Wassidik dan E-Audit Presisi,” imbuhnya.

Pengawasan terhadap kinerja kepolisian tidak hanya dilakukan oleh internal Polri, tetapi juga melibatkan berbagai pihak eksternal. Di antaranya BPK RI, BPKP RI, Komnas HAM RI, Kemenko Polkam RI, KPK RI, Ombdusman RI, Setneg RI, Men Pan RB, Kompolnas, dan LKPP RI melalui aplikasi Elektronik Saran dan Keluhan Masyarakat (E-SKM), dan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayan Publik Nasional (SP4N).

“Sebagai salah satu hasil dari pengawasan yang dilakukan, sepanjang tahun 2024, terdapat 2.341 personel yang melakukan pelanggaran disiplin, dengan menurunkan martabat sebagai pelanggaran disiplin terbanyak. Selain itu, terdapat 1.827 pelanggaran Kode Etik Profesi Polri (KEPP), dengan pelanggaran terhadap etika kepribadian sebagai pelanggaran KEPP terbanyak,” bebernya.

Sigit kemudian membeberkan hukuman yang diberikan terhadap personel yang melakukan pelanggaran sepanjang 2024. Ia menegaskan hal ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menerapkan mekanisme reward and punishment, serta bagian dari upaya perbaikan Polri.

“Pada tahun 2024 Polri telah mengeluarkan 3.014 putusan sidang disiplin berupa 1.070 Patsus, 749 teguran tertulis, 428 penundaan pendidikan, 286 penundaan pangkat, 221 demosi, dan 260 putusan lainnya. Selain itu, Polri juga telah mengeluarkan 4.572 putusan KEPP berupa 525 Demosi, 414 PTDH, 325 pembinaan, 127 penundaan pangkat, 98 penundaan pendidikan, dan 3.083 putusan lainnya,” paparnya.

11. Komitmen Kapolri Akan Restorative Justice

Jenderal Sigit menegaskan komitmennya untuk mengedepankan pendekatan restorative justice. Namun, dia mengatakan restorative justice tak bisa diterapkan untuk kejahatan tertentu.

“Berbagai upaya penegakan hukum yang kami lakukan merupakan upaya terakhir atau ultimum remedium dengan mengedepankan pendekatan restorative justice, sehingga diharapkan Polri dapat mewujudkan penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak dan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula,” kata Jenderal Sigit di Ruang Rupattama Mabes Polri.

Lebih lanjut, Jenderal Sigit menjelaskan pendekatan restorative justice bisa menghemat anggaran. Sebab, tak perlu ada penyelidikan hingga persidangan.

Dia memaparkan penerapan restorative justice bisa dibuktikan dengan tingkat kenaikan penyelesaian perkara. Setidaknya ada 2.000 lebih perkara yang diselesaikan lewat restorative justice pada tahun 2024.

“Komitmen kami dalam mengedepankan restorative justice dibuktikan dengan adanya kenaikan penyelesaian perkara melalui mekanisme restorative justice sebesar 2.888 perkara (15,89%) dari sebelumnya tahun 2023 sebesar 18.175 perkara menjadi 21.063 perkara pada tahun 2024,” ungkapnya.

Kendati demikian, ada pengecualian penerapan restorative justice. Jenderal Sigit tidak akan menerapkan restorative justice untuk kejahatan yang merugikan keuangan negara hingga meresahkan masyarakat.

“Namun khusus terhadap kejahatan tertentu yang mengganggu ketertiban umum, merugikan keuangan negara, merugikan masyarakat kecil atau kelompok rentan, serta kejahatan yang meresahkan masyarakat, akan kami lakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Lihat juga video: Zero Attack, Polri Tangkap 202 Tersangka Teroris Sepanjang 2024

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 3

(fas/fas)


Membagikan
Exit mobile version