Minggu, Januari 19


Pangandaran

Penampakan hotel mewah yang sudah 10 tahun terbengkalai menjadi sisi lain dari wisata Pangandaran. Hotel mewah ini sudah seperti rumah hantu.

Bagi warga Pangandaran yang sering melewati jalan Pamugaran menuju Sukaresik melalui jalan lintas pantai, sudah tidak asing lagi dengan bangunan hotel yang belum jadi. Sudah hampir satu dekade hotel yang diproyeksikan jadi hotel mewah di Pangandaran itu mangkrak.

Hampir 10 tahun bangunan yang rencananya menjadi hotel bintang 4 itu tidak diteruskan. Tidak ada catatan pasti tentang penyebab mangkraknya pembangunan hotel mewah tersebut.


Sepintas bangunan hotel itu hampir rampung. Kamar-kamar hotel pun telanjang tanpa penutup tembok, namun gedung tersebut sudah membentuk bangunan hotel pada umumnya. Sayangnya saat ini rerumputan tinggi sudah mengelilingi bangunan tersebut.

Lokasi proyek mangkrak itu berada di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, tepatnya berada sebelum jembatan Wiradinata Ranggajipang.

Hotel yang menghadap langsung ke pantai Pangandaran itu menjadi ikonik di jalan lintas pantai tersebut. Meski demikian, jika didekati bak rumah hantu. Gedung yang sudah bercat putih itu menjadi pucat kusam dimakan zaman.

Tak sedikit orang yang enggan melewati jalur tersebut sebelum jalur lintas pantai terhubung. Bahkan, sebelum PJU berada di jalan itu orang sedikit sungkan untuk melewati jalur tersebut.

Warga Enggan Melintas

Salah satu warga Pangandaran, Irfan Radian (45) mengatakan pembangunan hotel itu sudah mulai sejak tahun 2014. “Sejak berdirinya Pangandaran cuman belum ada bupati definitif, kan Pilkada pertama 2015,” kata Irfan saat berbincang, Senin (13/1/2025).

Hotel mangkrak di Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Menurut dia, waktu awal pembangunan hotel itu sempat menuai polemik dan mendapat penolakan oleh sejumlah tokoh masyarakat di Pangandaran.

“Dulu di awal pembangunan ramai ada permintaan pemberhentian pembangunan karena dinilai bakal mencemari laut,” ucapnya.

Namun, kata dia, waktu itu belum tahu pasti alasan pembangunan itu bisa mangkrak dan tidak dilanjutkan.

“Kalau enggak salah sempat berjalan pembangunan, cuman tiba-tiba saja berhenti tidak ada aktivitas di sana,” katanya.

Sempat Mau Dijadikan Tempat Menginap Atlet PON

Ditemui di tempat berbeda, warga lainnya bernama Iwan Setiawan mengatakan pembangunan hotel Aston itu sempat hampir rampung. Bahkan, diproyeksikan untuk perhelatan PON 2016 yang lalu.

“Dulu pernah ada kabar bahwa diproyeksikan untuk menginap para atlet ataupun crew PON 2016 yang lalu. Cuman setahu saya belum sampai 2015 pembangunan tiba-tiba terhenti,” katanya.

Kami pun mencoba menanyakan kepada Kepala Desa Sukaresik, namun dia hanya menjawab singkat.

“Silahkan saja tanyakan langsung kepada owner-nya,” ucapnya singkat.

Beberapa waktu lalu, Tim detikJabar sempat mengunjungi proyek hotel tersebut. Terkadang tempat itu menjadi tempat berfoto prawedding bagi calon pengantin, yang menyukai nuansa heritage dan retro.

Selain itu, tak sedikit pemburu foto yang mencintai urban explore menggunakan bangunan tersebut untuk dijadikan latar objek foto.

——

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version