Sabtu, Februari 22
Jakarta

Pramono Anung telah dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Gubernur Jakarta. Sesampainya di Balai Kota dan gedung wakil rakyat Jakarta, dia menegaskan kota besar ini masih menjadi ibu kota. Berikut adalah poin-poin pidato perdana Pramono.

Berikut adalah 10 poin pidato Pramono di Balai Kota Jakarta dan Gedung DPRD Jakarta, Kamis (20/2/2025).

1. Tak akan bawa orang

Pramono dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno kini memimpin Jakarta. Selepas mereka berdua dilantik Prabowo di Istana Negara, mereka bergerak ke Balai Kota dan ke Gedung DPRD Jakarta di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pramono menyampaikan pidato perdananya. Dia mengatakan tidak akan membawa orang-orangnya untuk ditempatkan di jabatan-jabatan tertentu.

“Dan terutama bagi ASN di Jakarta, saya akan jadi kondektur yang baik bagi Bapak-Ibu semua. Saya nggak akan membawa orang,” kata Pramono dalam pidato perdananya di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

2. Tegaskan Jakarta masih DKI

Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimatan Timur yang digadang-gadang menggantikan fungsi Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Pria yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal PDIP dan mantan Sekretaris Kabinet era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan Jakarta masih menyandang status ibu kota negara. Embel-embel kota ini masih DKI atau Daerah Khusus Ibu Kota.

UU Nomor 2 Tahun 2024 telah mengamanahkan bahwa Jakarta bukan ibu kota negara lagi. Namun, Pramono menyebutkan, ada syarat untuk pemindahan ibu kota negara, yakni melalui perpres. Pramono mengatakan sampai saat ini perpres itu belum diteken sehingga Jakarta masih berstatus sebagai Ibu Kota Negara.

“Dipersyaratkan dalam salah satu pasal harus ada perpres untuk pemindahan dan kebetulan pada era sebelumnya saya ikut mempersiapkan dan sampai saat ini belum ditandatangani dan kemarin Bapak Mendagri, termasuk Bapak Presiden menyatakan bahwa Jakarta masih menjadi ibu kota negara. Maka dalam pembahasan atau dalam acara-acara masih menggunakan daerah khusus ibu kota, karena terminologinya adalah yang seperti itu,” kata Pramono dalam pidato perdana di rapat paripurna DPRD DKI.

Halaman selanjutnya, mau buka taman 24 jam:

Mau Buka Taman dan Bebaskan Ijazah


Pramono Anung (Andhika Prasetia/detikcom)

3. Mau buka Taman 24 Jam

Pramono Anung akan membuka sejummlah taman kota selama 24 jam. Ini menjadi satu dari 40 program 100 hari kerjanya yang sudah dijanjikannya.

Pramono menilai ruang terbuka itu dapat menjadi lokasi berbagi cerita, menjadi ruang berekspresi, dan aman karena dilengkapi penerangan dan CCTV. Bila taman yang aman menjadi ruang curhat, maka tak perlu lagi ada mobil curhat.

“Kami juga akan melakukan aktivasi ruang bersama, contohnya taman. Banyak taman di Jakarta. Ada 2.524 taman tapi tak ada yang buka pada malam hari. Kami ingin ada taman yang memang kita atur secara baik. Sekuritinya, lightingnya, CCTV-nya, UMKM-nya, agar warga Jakarta tidak lagi perlu mobil curhat, tapi curhatnya di taman saja. Maka dengan demikian taman menjadi tempat untuk ekspresi tempat untuk sharing, tempat untuk berbagi tempat untuk betul-betul menjadi tempat warga Jakarta menyalurkan inspirasi aspirasinya, dan sebagainya,” tutur Pramono.

4. Membebaskan ijazah yang tertahan dan bereskan KJP

Pramono juga ingin membereskan problem warga, yakni soal jaminan pendidikan hingga kesehatan. Dia ingin menyelesaikan masalah ijazah-ijazah siswa lulus yang masih tertahan di sekolah.

“Apakah program itu di antaranya tentunya hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jakarta Sehat (KJS), ijazah-ijazah yang tertahan akan kita buktikan. Kemudian berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan-persoalan riil di masyarakat. Termasuk membuka lima taman utama untuk dibuka 24 jam,” ujar Pramono.

5. Turunkan syarat daftar pasukan oranye

Pramono Anung akan mengubah persyaratan untuk menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Nantinya, bagi warga yang ingin menjadi personel pasukan oranye itu hanya disyaratkan memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD) saja.

“Saya termasuk akan mengubah Pergub untuk PPSU, pasukan oranye, yang sekarang syaratnya SLTA, saya akan ubah menjadi SD. Cukup yang penting bisa baca dan tulis,” kata Pramono Anung saat berpidato di Rapat Paripurna dengan DPRD.

Perubahan syarat untuk menjadi petugas PPSU itu akan dituangkan dalam sebuah Peraturan Gubernur (Pergub). Namun, Pramono belum merinci kapan pergub itu akan dikeluarkan. Penyederhanaan persyaratan ini dilakukan demi mempermudah masyarakat yang ingin melamar menjadi petugas oranye.

Halaman selanjutnya, keinginan-keinginan:

Keinginan-keinginan


Foto: Gubernur Jakarta Pramono Anung (Ondang/detikcom).

6. Membebaskan ijazah yang tertahan dan bereskan KJP

Pramono juga ingin membereskan problem warga, yakni soal jaminan pendidikan hingga kesehatan. Dia ingin menyelesaikan masalah ijazah-ijazah siswa lulus yang masih tertahan di sekolah.

“Apakah program itu di antaranya tentunya hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jakarta Sehat (KJS), ijazah-ijazah yang tertahan akan kita buktikan. Kemudian berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan-persoalan riil di masyarakat. Termasuk membuka lima taman utama untuk dibuka 24 jam,” ujar Pramono.

7. Ingin proyek pengolahan sampah diresmikan Prabowo

Pramono mengusulkan agar pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan Jakarta Utara bisa diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pramono mengatakan RDF Rorotan memiliki kapasitas pengolahan nomor 1 di dunia.

“Salah satu persoalan yang serius Jakarta adalah masalah lingkungan, (RDF) Rorotan harusnya sudah bisa diresmikan pemerintah. Saya akan usul diresmikan oleh Bapak Presiden, karena ini pertama kali RDF yang ada di Indonesia yang kapasitasnya sebenarnya nomor 1 di dunia,” ujar Pramono dalam pidato perdananya di DPRD DKI Jakarta.

RDF Rorotan didesain untuk mengolah sampah dengan kapasitas 2.500 ton sampah per hari atau sekitar 30 persen sampah Jakarta. RDF dibangun di atas lahan seluas 7,87 hektare dengan fasilitas Hanggar Utama Pengolahan Sampah yang dilengkapi fasilitas penunjang, seperti laboratorium, jembatan timbang, pencucian truk, workshop, dan pemadam kebakaran. RDF ini akan mengolah sampah dari 16 kecamatan di Jakarta. Dia berharap uji instalasi itu bisa diresmikan setelah uji coba bulan April nanti.

8. Ingin Jakarta lebih Betawi

Meski sekarang Jakarta masih menyandang status Ibu Kota Negara, namun nantinya Jakarta tidak akan lagi menyandang status itu. Pramono mengutarakan keinginannya memperkuat budaya Betawi di Jakarta. Dia menilai Jakarta tidak memiliki identitas kebudayaan daerah selama menjadi Ibu Kota Negara.

“Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 telah mengatur budaya utama di Jakarta karena bukan lagi sebagai ibu kota negara, budayanya adalah budaya Betawi. Untuk itu, kami akan memberikan warna agar budaya Betawi-nya menjadi nampak, satu satu kota terbesar di republik ini yang tidak mempunyai identitas kebudayaan kedaerahan karena sebelumnya sebagai ibu kota negara, adalah Jakarta,” kata Pramono.

9. Ingin Jakarta lebih Persija

Jakarta punya klub sepakbola terkemuka yakni Persija Jakarta. Pramono ingin nuansa Persija lebih bergelora di Jakarta.

“Saya akan sungguh-sungguh memajukan Jakarta, karena Jakarta dari dulu barometernya olahraga. Bahkan saya bermimpi Jakarta ini lebih Persija, supaya kalau ada iklan-iklan nggak perlulah apa, public figure, cukup aja Rizky Ridho, Ferrari, Witan, sebagai bintang iklannya,” ujar Pramono.

10. Ingin Jakarta jadi Ibu Kota ASEAN

Pramono mengatakan, setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota negara, dia berharap Jakarta akan dikenal sebagai ibu kota ASEAN. Dia ingin Jakarta dikenal sebagai kota global.

“Karena memang ibu kota ASEAN ada di sini yang selama ini tak pernah kita branding, kita framing menjadi ibu kota ASEAN,” ucapnya.

Simak juga Video ‘Pramono: Warga Jakarta Tak Perlu Mobil Curhat, Nanti Curhatnya di Taman Aja’:

Halaman 2 dari 3

(dnu/dnu)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Membagikan
Exit mobile version