Kamis, Oktober 17


New Delhi

Ancaman bom palsu di media sosial memaksa 10 penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai-maskapai penerbangan India dialihkan selama lebih dari 48 jam.

Pada Selasa (15/10/2024), tak lama setelah pukul 3.00 waktu setempat, pesawat Air India AI127 lepas landas dari New Delhi, India menuju Chicago, Amerika Serikat. Namun, dua jam kemudian pesawat Boeing 777 itu melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Iqaluit di Kanda setelah adanya ancaman bom yang diposting di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial, Air India memberikan pernyataan.


“Penerbangan AI127 yang beroperasi dari Delhi ke Chicago pada 15 Oktober 2024, menjadi sasaran ancaman keamanan dan, sebagai tindakan pencegahan, telah mendarat di Bandara Iqaluit di Kanada,” terang maskapai.

Melansir Nzherald, Rabu (16/10/2024), sebanyak 211 penumpang dan kru pesawat pun diperiksa ulang sesuai dengan protokol keamanan.

“Air India telah mengaktifkan agen-agen di bandara untuk membantu para penumpang hingga perjalanan mereka dapat dilanjutkan,” jelas maskapai.

“Air India mencatat bahwa mereka, dan maskapai penerbangan lokal lainnya, telah menerima sejumlah ancaman dalam beberapa hari terakhir. Meskipun semua ancaman tersebut telah terbukti hoax, namun sebagai operator penerbangan yang bertanggung jawab, semua ancaman tersebut ditanggapi dengan serius. Ketidaknyamanan yang terjadi pada pelanggan sangat kami sesali,” sambung maskapai..

Dilaporkan bahwa ancaman bom palsu tersebut dibuat oleh kelompok bernama X yang juga menargetkan enam penerbangan lainnya. Ancaman tersebut juga menyebabkan gangguan penerbangan bagi ratusan penumpang dan pesawat lainnya.

Menurut media lokal India, berikut ini penerbangan yang terkendala Air India Express penerbangan penerbangan IX765, SpiceJet penerbangan SG116, Akasa Air penerbangan QP1373, Air IndiGo penerbangan 6E98, Alliance Air Amritsar penerbangan 9I650 dan Air India Express penerbangan IX684 semuanya menjadi sasaran ancaman palsu tersebut.

Press Trust of India melaporkan, bahwa pihak berwenang mengetahui adanya ancaman tersebut setelah pengguna yang dicurigai sebagai tokoh tersebut menandai akun-akun milik polisi dan mengeklaim adanya bom di dalam pesawat-pesawat tersebut.

Lantas insiden tersebut mendorong pihak berwenang untuk mengerahkan latihan anti-teroris dan langkah-langkah keamanan lainnya.

“Sebagai tanggapan, protokol keamanan segera diaktifkan seperti yang diarahkan oleh Komite Penilaian Ancaman Bom yang ditunjuk oleh pemerintah. Penerbangan mendarat dengan selamat, dan pesawat akan dilepaskan untuk beroperasi dengan mengikuti semua prosedur keamanan yang diamanatkan.” ungkap juru bicara Air India kepada Press Trust of India.

Hindustan Times melaporkan, Biro Keamanan Penerbangan Sipil India (BCAS) bekerja sama dengan badan-badan keamanan siber untuk menangguhkan akun X yang bertanggung jawab.

Semua ancaman bom tersebut dinyatakan sebagai hoax setelah para pejabat penerbangan dan pemerintah menyelesaikan pemeriksaan keamanan yang diperlukan. Sementara itu, pada hari Senin (14/9) tiga penerbangan lainnya juga menerima ancaman bom palsu secara online. Menurut media lokal, empat akun X yang berbeda menargetkan dua penerbangan Air IndiGo, 6E56 dan 6E1275, serta penerbangan Air India, AI119.

BCAS mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden-insiden tersebut dan bekerja sama dengan badan-badan keamanan siber, dan juga polisi, untuk melacak seseorang atau beberapa orang yang berada di balik akun X yang tidak diketahui identitasnya. Lantas ancaman tersebut telah mempengaruhi sekitar 10 penerbangan maskapai penerbangan di India.

(wkn/wsw)

Membagikan
Exit mobile version